Kalam Islam
Takabur dan Tawadhu
Takabur dan Tawadhu
Saudaraku, hendaklah engkau berusaha sebisa mungkin untuk tidak takabur dan congkak. Karena sesungguhnya orang yang angkuh, congkak dan takabur itu akan digiring di padang pada hari Kiamat dalam bentuk kecil-kecil seperti kecilnya semut. Dan ketika itu, mereka akan diinjak-injak oleh manusia, karena mereka tidak ada harganya dan tidak ada nilainya sama sekali di sisi Allah Swt.
Allah Swt berfirman: Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir. (QS. Sad: 73-74)
Diriwayatkan dari Imam Ali Zainal Abidin as berkata, “Barangsiapa yang mengucapkan Astaghfirullaha wa atuubu ilaih (aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya), maka ia bukan termasuk orang yang congkak dan takabur dan juga tidak termasuk orang yang jabbar atau lalim. Sesungguhnya orang yang congkak dan takabur adalah orang yang senantiasa melakukan dosa; ia dikalahkan oleh hawa nafsunya dan lebih memilih dunianya daripada akhiratnya.” (Biharul Anwar, jil. 93, hal. 277)
Baca juga : Lailatul Qadar Senilai 1000 Bulan Lebih
Oleh karena itu saudaraku, berusahalah dengan sekuat tenagamu untuk menjadi orang yang rendah hati dan tawadhu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya rendah hati dan tawadhu itu tidak akan mengurangi kebesaran dan kehormatanmu sama sekali, bahkan akan menyampaikanmu pada derajat dan kemuliaan yang tinggi. Adapun takabur dan congkak adalah termasuk sifat-sifat yang hina dan rendah, dan akan menyebabkan orang-orang jatuh terjerumus. Dan orang-orang yang berusaha untuk besar dengan jalan menutupi kekurangan-kekurangan mereka dengan kecongkakan dan takabur, sesungguhnya mereka itu malah akan membuka keburukan-keburukan dan menyingkap aib-aib mereka sendiri.
Syaikh Abbas Qummy, 50 Pelajaran Akhlak untuk Kehidupan
Baca juga : Silaturahim dan Rahmat Allah