Kalam Islam
Puasa, Mengendalikan Diri
Puasa, Mengendalikan Diri
Puasa menguatkan tekad dan kemauan serta mengontrol nafsu. Dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari diwajibkannya puasa adalah supaya orang dapat mengendalikan diri dan hawa nafsunya.
Hawa nafsu adalah dorongan alamiah yang ada dalam diri setiap manusia. Dorongan itu harus dipenuhi namun dalam batas logis yang benar. Hawa nafsu harus dikendalikan supaya orang tidak terseret kepada sikap dan tindakan ekstrim dalam menuruti atau merendamnya.
Semakin kuat orang dalam mengendalikan dorongan hawa nafsu, maka semakin kuat pula kepribadiannya. Sebaliknya, semakin orang tunduk kepada hawa nafsu, maka semakin lemahlah kepribadiannya.
Baca juga : Al-Quran, Persatuan Umat Islam
Orang yang tak pernah punya masalah pengadaan air minum, makanan, dan apa saja yang diperlukannya, akan sulit beradaptasi dengan guncangan dan penderitaan seperti rasa lapar dan dahaga. Orang seperti itu mirip dengan pohon yang tumbuh di tempat teduh dan sejuk di tepi aliran sungai. Tumbuhan ini tak punya kekuatan dan mudah layu. Sejenak saja tidak mendapat siraman air, tumbuhan ini layu dan bukan mustahil akan mati kekeringan.
Beda halnya dengan tanaman yang tumbuh di atas batu yang keras, selalu diombangambing angin kencang yang bertiup di lereng pegunungan, serta langsung diterpa hawa panas dan dingin. Tumbuhan jenis ini sangat kokoh dan tidak mudah layu.
Puasa adalah ibadah yang membatasi insan Muslim dari beberapa perbuatan yang sebenarnya halal baginya. Hal itu akan sangat berpengaruh untuk memperkuat daya tahan manusia serta membuat jiwanya semakin tercerahkan oleh cahaya dan kesucian.
Irib Indonesia, Risalah Huquq Imam Sajjad
Baca juga : Menghindari Harta Haram