Kalam Islam
Pandangan Mukmin tentang Hari Kebangkitan
Pandangan Mukmin tentang Hari Kebangkitan
Mereka yang benar-benar beriman pada Hari Kebangkitan, takkan memandang kehidupan mereka terbatas pada kehidupan beberapa masalah dunia. Tetapi jauh lebih luas dari itu, dimulai dari alam dunia dan akan kekal di alam setelah kematian.
Bagi mereka, kematian bukanlah kemusnahan dan akhir kehidupan. Namun, merupakan sarana untuk berpindah ke alam akhirat dan hidup abadi di dalamnya. Mereka datang ke dunia bagai seorang musafir agar dapat membina diri mereka dan mempersiapkannya untuk kehidupan yang abadi di alam Akhirat. Pribadi-pribadi demikian, mempunyai rencana dan berbuat sesuatu untuk kehidupannya yang terbatas ini.
Baca juga : Bulan Ramadhan, Bulan Allah
Karenanya, mereka takkan pernah lalai dari kehidupan spiritual dan ukhrawinya. Dunia adalah ladang akhirat, dan umur adalah sebaik-baik modal untuk memperoleh bekal pencapaian kebahagiaan ukrawi. Maka mereka takkan menyia-nyiakan modal yang amat berharga ini. Jangan sampai mereka menyesal di Hari Kebangkitan kelak.
Mereka menyadari itu dan meyakini ucapan para nabi bahwa manusia adalah eksistensi yang berikhtiar dan mempunyai tanggung jawab. Kelak di akhirat, semua amal baik dan buruknya akan dipertanyakan. Di dunia ini dan dengan sarana akidah, amal, dan akhlaknya, ia akan sampai pada kebahagiaan atau kesengsaraan ukhrawi. Surga dan kenikmatan-kenikmatannya atau neraka dan siksaan-siksaan menanti dirinya dengan perbuatan baik atau buruknya.
Ibrahim Amini, Dunia Lain, Rukun Iman Kelima
Baca juga : Penyakit Keras Hati