Al-Quran dan Hadis
Metode Dakwah Para Nabi
Al-Quran menegaskan bahwa metode dakwah para nabi itu satu; bahwa cara mereka dalam menghadapi kaumnya dan menghadapi musuh itu serupa.
Allah Swt berfirman: Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran: 146)
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS. al-An’am: 112)
Dan betapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu. (QS. az-Zukhruf: 6)
Dan setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. (QS. az-Zukhruf: 6)
Al-Quran berkisah secara umum tentang para rasul, untuk mengukuhkan kesatuan di antara mereka dalam hal sarana dan gaya, sebagaimana disebutkan dalam surah Ibrahim.
Allah Swt berfirman: Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang setelah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti (yang nyata), namun mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan (bukti bahwa) kamu diutus (kepada kami), dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Ibrahim: 9)
Alasan dibalik penegasan al-Quran ini adalah menjelaskan kerasnya posisi-posisi tersebut, dan bahwa seluruhnya adalah kebenaran yang mengalami kemenangan di akhirnya.
Allah Swt berfirman: Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (QS. al-Mujadalah: 21)
M. H. Ma’rifat, Kisah-Kisah al-Quran: Antara Fakta dan Metafora