Kalam Islam
Menyembah Allah Tanpa Melihat-Nya
Menyembah Allah Tanpa Melihat-Nya
Yaqub bin Ishaq berkata, “Aku bertanya kepada Imam Hasan Askari as tentang bagaimana seorang hamba menyembah Tuhannya sedangkan ia tidak bisa melihat-Nya?”
Dalam jawabannya, Imam Hasan Askari as menulis, “Wahai Abu Yusuf! Ayah-ayahku tidaklah lebih besar dari yang dapat dilihat.”
Orang ini kembali bertanya, “Apakah Rasulullah menyaksikan Tuhannya?”
Imam Hasan Askari as menjawab, “Allah Swt menunjukkan apa yang dikehendaki-Nya dari cahaya keagungan-Nya kepada hati Rasulullah saw.” (Kafi, jil. 1, hal. 95)
Baca juga : Ahlulbait, Pohon yang Diberkati
Ilmu jenis ini dapat diperoleh pada momen-momen tertentu dan mendapatkan kesempurnaan serta kedalamannya. Dalam ungkapan hadis, malam dan siang, khususnya di malam-malam Jumat dan Qadar, ilmu itu diilhamkan pada hati Rasulullah saw dan para imam suci yang bercahaya, atau para malaikat mendiktekannya ke telinga mereka. Maka, di bawah pancaran ilham-ilham Ilahiah inilah, hakikat alam semesta terbuka bagi mereka.
Ibrahim Amini, Para Pemimpin Teladan
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh