Kalam Islam
Mengabaikan Penyakit
Kita mungkin mengetahui penyakit-penyakit moral dan menyadari keburukannya, tapi yang hanya terdapat pada diri orang lain, bukan pada diri kita.
Jika kita melihat perilaku buruk dan penyimpangan moral pada orang lain, kita mampu dengan cepat menemukannya. Sedangkan mungkin saja penyimpangan moral yang sama atau bahkan lebih buruk lagi terjadi pada diri kita, namun kita tak memperhatikannya bahkan mengabaikannya begitu saja.
Contohnya, kita mungkin mengakui bahwa melanggar hak orang lain adalah perbuatan buruk dan kita membenci pelakunya. Namun pada saat yang sama mungkin saja diri kita menjadi pelanggar hak orang lain, dan tidak menyadarinya.
Kita tidak menganggap perbuatan kita sendiri sebagai pelanggar hak, dan sebaliknya, menganggap itu sebagai perbuatan mulia dan benar dalam pikiran kita, dan kemudian pandangan itu dijadikan dalil pembenaran.
Hal yang sama mungkin terjadi pada perbuatan-perbuatan moral yang buruk, dan kita tidak pernah memikirkan untuk memperbaiki keadaan jiwa kita.
Karena, jika orang yang sakit tidak menganggap dirinya sakit, maka wajar saja jika ia tidak pernah menguatirkan penyembuhannya. Karena selama ini kita tidak menyadari bahwa kita sakit.
Untuk itu, jika kita peduli terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan diri kita, maka kita harus memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini, dan dengan segala cara berusaha mengenali penyakit jiwa tersebut.
Ibrahim Amini, Hijrah Menuju Allah: Bimbingan Islam untuk Membina Kepribadian