Kalam Islam
Mencapai Iman dengan Keteguhan
Mencapai Iman dengan Keteguhan
Allah Swt befirman: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat…. (QS. Ibrahim: 27)
Iman tidak akan dapat dicapai tanpa adanya keteguhan serta ketenangan jiwa yang menjadi syarat esensial dalam pencarian kesempurnaan. Karena, orang yang selalu bimbang dalam keyakinannya tidak akan pernah menemukan kesempurnaan tersebut. Keteguhan iman bergantung pada tercapainya kepastian yang di dalamnya terdapat kesempurnaan dan Wujud Sempurna.
Baca juga : Pengawasan Malaikat atas Amal Perbuatan Manusia
Tanpa adanya kepastian ini, kesempurnaan tidak akan pernah diperoleh, dan selama ketetapan hati untuk mencari kesempurnaan serta keteguhan dalam pencarian tidak dimiliki sedari awal, maka suluk pun menjadi perkara yang tidak mungkin. Seseorang yang berketetapan hati, namun tidak disertai keteguhan, maka menyerupai, “… orang yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan.” (QS. al-An’am: 71) Orang yang tersesat tidak mempunyai kepastian; sebelum ia mengetahui kemana ia harus menuju, ia tidak akan pernah bergerak, berjalan, ataupun melakukan suluk.
Kalaupun sekiranya tetap melakukan perjalanan, ia akan selalu dirundung kecemasan dan keraguannya, bahwa ia melakukan perjalanan yang sia-sia dan tidak akan membawa manfaat. Sumber keteguhan hati adalah wawasan terhadap kebenaran yang diyakini, kegairahan dalam kebenaran, serta ketekunan batin dalam melakoni kebenaran tersebut. Oleh karena itu, nilai perbuatan baik bagi orang-orang yang memiliki keteguhan hati adalah suatu kebutuhan dan bersifat abadi.
Khawajah Nashiruddin Thusi, Perjalanan Pulang ke Tuhan: Prinsip-Prinsip dan Metode Penyucian
Baca juga : Jangan Lalai Mengingat Allah