Kalam Islam
Membandingkan dengan al-Quran
Membandingkan dengan al-Quran
Kitab Allah Swt tidak pernah mengalami proses perubahan. Ia merupakan undang-undang Ilahi yang konsisten serta neraca pengukur validitas hadis dan riwayat.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, “Jika sampai pada kalian suatu hadis dariku, bandingkan dengan Kitab Allah, jika sesuai ambillah dan jika bertentangan, tinggalkanlah.”
Setelah semua itu diterapkan dan kebohongan-kebohongan itu tertolak, kita temukan bahwa ajaran Islam yang otentik telah menetapkan batasan-batasan berinteraksi dengan al-Quran.
Baca juga : Jangan Ingkari Keadilan Tuhan
Lagipula, masalah berinteraksi dengan al-Quran itu sangat penting guna menjaga keselamatan berpikir dan berakidah seorang Muslim. Karena, adanya kesalahan dalam memahami al-Quran atau dalam menginduksi hukum-hukum sosio-politis, ekonomis, dan yudikatifnya, meski amat kecil, dapat berakhir pada perselisihan dan perpecahan. Di sinilah kita bertemu dengan problematik penafsiran al-Quran, pada langkah awal kita harus membedakan antara tafsir dan ta’wil.
Tafsir menurut ahli bahasa yaitu menyingkap dan menunjukkan arti suatu kata. Sedangkan ta’wil adalah memilih salah satu dari dua kemungkinan dengan pilihan yang lebih sesuai.
M. Salik, AhlulBait, Nama-nama yang Terlupakan
Baca juga : Rahbar: Inilah Lima Prinsip Fenomenal Imam Khomeini