Kalam Islam
Ketika Allah Mencipta Cahaya Rasulullah
Ketika Allah Mencipta Cahaya Rasulullah
Ketika Allah Swt menciptakan cahaya Rasulullah saw, cahaya yang baru diciptakan itu mengucapkan, “La Ilaha Illallah (tidak ada Tuhan selain Allah).” Allah Swt pun menjawab, “Muhammadun Rasulullah (Muhammad adalah utusan-Ku).” Kedua ucapan ini terpadu dalam kalimat Tauhid dan menjadi simbol penegasan Keesaan Tuhan.
Allah Swt berfirman: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. al-Ahzab: 56)
Baca juga : Ahlulbait, Pohon yang Diberkati
Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, berapa lama Anda telah menjadi nabi?”
Rasulullah saw menjawab, “Saat Adam masih berada di antara air dan bumi.”
Cinta kasih tidak mungkin dapat dipaksakan, karena tidak tunduk pada keihlasan individu, melainkan pada kehendak universal. Bagaimana bisa kita sampai pada cinta kasih, jika kita tunduk pada sesuatu yang sangat ditentang Allah Swt dan jauh dari teladan Rasulullah saw? Oleh karena itu, benih pesona akan tertabur, berkembang, dan berbuah dalam hati. Allah Swt menyebabkan hati kita cenderung pada Rasulullah saw.
Muzzafer Ozak Jerrahi, Idola Alam Semesta
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh