Kalam Islam
Keteladanan, Elemen Wilayah Ahlulbait
Keteladanan, Elemen Wilayah Ahlulbait
Salah satu elemen berwilayah pada Ahlulbait as adalah meneladani mereka. Allah Swt telah menjadikan Nabi Ibrahim as hingga Rasulullah saw sebagai teladan yang unggul bagi umat manusia. Mereka harus mengikuti figur-figur teladan tersebut dan mengukur diri dengan keutamaan mereka.
Allah Swt berfirman: Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, ”Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.” (QS. al-Mumtahanah: 4)
Baca juga : Doa Hakiki Disertai Perendahan Diri dan Tangisan
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS. al-Ahzab: 21)
Adapun teladan baik setelah Rasulullah saw yang harus kita panuti dalam hidup ini adalah Ahlulbait as sebagai pengganti beliau, baik dalam hubungan kita bersama keluarga maupun hubungan kita dengan diri kita sendiri.
Tentunya, yang paling awal dari semua hubungan ini adalah hubungan kita dengan Allah Swt. Di samping sebagai guru kita, Ahlulbait as juga teladan kita. Mereka adalah guru yang kita serap anjuran dan ajarannya, teladan yang kita jejaki bekas-bekas langkahnya, kita tempuh jalur mereka, kita ikuti aliran mereka dalam kehidupan, dan kita hidup sebagaimana mereka hidup serta bergaul bersama masyarakat dan keluarga sebagaimana mereka bergaul. Imam-imam Ahlulbait as adalah maksum atau suci dari dosa dan kesalahan.
Muhammad Mahdi Ashifi, Syiah Ahlulbait as
Baca juga : Pemuda Tobat, Manusia Paling Dicinta Allah