Kalam Islam
Jangan Terima Kebenaran Karena Popular
Jangan Terima Kebenaran Karena Popular
Tidak dibenarkan menerima kebenaran berdasarkan pendapat yang popular. Seorang periset dalam bidang agama tidak dibenarkan menerima popularitas sebuah doktrin agama dalam masyarakat sebagai bukti kebenaran. Banyak ide dan gagasan popular yang terbukti kesalahannya.
Pada suatu waktu, diyakini bahwa bumi ini datar dan mataharilah yang mengelilingi bumi. Orang-orang meyakini masalah ini selama ribuan tahun. Namun ternyata ide dan gagasan itu tidak benar. Terlebih, apa yang popular pada suatu komunitas belum tentu popular di komunitas lain.
Begitu pula, jika popularitas merupakan simbol kebenaran maka seluruh ide popular yang saling bertentangan akan dianggap benar, padahal kebenaran tidak pernah bertentangan dengan dirinya sendiri.
Saat nabi pertama datang untuk memproklamasikan konsep Tauhid (ke-esa-an Tuhan), risalahnya tidak popular di setiap masyarakat lantaran masyarakat dunia ketika itu kafir dan musyrik.
Baca juga : Nilai Penting al-Quran
Tidak popularnya risalah Ilahi seperti itu tidak mencegah risalah tersebut dari kebenaran. Pada kenyataannya, seluruh nabi datang ke tengah masyarakatnya dengan risalah-risalah yang tidak popular.
Maksudnya, para nabi bertugas mengoreksi hal-hal yang keliru dan bersifat popular seraya menggantinya dengan kebenaran yang bersifat tidak popular (saat itu).
Allah Swt berfirman: Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (QS. al-An’am: 116)
Mohammad Jawad Chirri, Dialog Antar Iman, Membangun Jembatan Kepercayaan
Baca juga : Iman, Kekuatan Penyempurna Manusia