Al-Quran dan Hadis
Jalan Allah, Jalan Pelayanan Umat
Jalan Allah Swt secara murni merupakan salah satu jalan pelayanan terhadap umat manusia. Setiap perbuatan yang dilakukan hanya untuk-Nya merupakan perbuatan bagi hamba-hamba-Nya.
Karena Allah Swt Maha Mencukupi dan tidak bergantung pada hamba-Nya. Sebab, Allah Swt yang Mahamutlak tidak terbatas, tidak terukur, tidak bergantung pada kelompok mana pun.
Setiap kali jalan hukum Allah Swt disebutkan, hal ini berarti menyebutkan jalan umat manusia. Islam telah menjadikan jalan Allah Swt sebagai jalan bagi manusia untuk mengeluarkan zakat. Artinya, mengeluarkan zakat untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia. Iini juga mendorong untuk memperbaiki kelemahan manusia atas tipudaya setan.
Allah Swt berfirman: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipudaya setan itu lemah. (QS. an-Nisa: 76)
Selain itu, kita ketahui bahwa ibadah memerlukan jenis usaha yang berbeda-beda, seperti usaha fisik dengan salat, usaha psikologis seperti puasa, dan usaha material seperti mengeluarkan zakat.
Maka, ini dapat menggambarkan kedalaman dan kapasitas latihan spiritual dan psikologis yang dilakukan manusia melalui ibadah untuk tujuan yang lebih tinggi dalam semua bidang dan usaha manusia.
Muhammad Baqir Shadr, Epitesmologi Ibadah: Subjektivitas Tujuan dan Tanggung Jawab Sosial Ibadah