Kalam Islam
Imam Muhammad Baqir dan Kematian
Imam Muhammad Baqir dan Kematian
Imam Muhammad Baqir as pernah ditanya, “Apakah kematian itu?”
Beliau menjawab, “Ia adalah tidur yang kalian alami setiap malam. Hanya saja, yang ini waktunya berlangsung lama. (Orang tidur semacam ini yang) baru terbangun di Hari Kiamat.”
“Sewaktu tidur, ada orang yang bermimpi mengalami kenikmatan yang tak dapat dibayangkan, ada pula yang bermimpi merasakan ketakutan luar biasa. Keadaan senang dan cemas yang kalian alami dalam kematian. Maka, bersiap-siaplah kalian untuk menghadapinya.”
Penulis ingin menambahkan bahwa Imam Muhammad Baqir as yang menyebut kematian sebagai salah satu bentuk keadaan tidur ini didukung oleh firman Allah Swt.
Baca juga : Penyakit Keras Hati
Allah Swt berfirman: Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika ia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir. (QS. az-Zumar: 42)
Demikian pula ketika Imam Muhammad Baqir as menyebutkan kematian sebagai sifat ruh dan bahwa dengan kematian, ruh meninggalkan jasad untuk pergi ke hadirat Allah Swt. Ini juga sejalan dengan petikan ayat di atas yang menyatakan: Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya. Di sini, Allah Swt menjadikan jiwa sebagai objek genggaman-Nya.
Muhammad Husain Thabathaba’i, Ada Apa Setelah Mati? Pandangan al-Quran
Baca juga : Silaturahim dan Rahmat Allah