Hanya Allah yang Tahu Kemampuan Manusia
Hanya Allah yang Tahu Kemampuan Manusia
Bila kita bertanya siapakah yang paling mengetahui kemampuan kita? Jawabannya bukan diri kita sendiri, bukan orang tua kita, bukan guru kita, namun yang paling mengetahui adalah Sang Pencipta manusia. Sebagai Pencipta, Dia-lah yang mengatur semua undang-undang dan hukum bagi manusia, karena Dia-lah yang benar-benar mengetahui apa yang terbaik bagi manusia. Semua perintah dan larangannya tidak keluar dari satu tujuan yaitu mengantarkan manusia menuju kondisi terbaik, paling sempurna dan meraih kebahagiaan yang sebenarnya.
Salah satu poin yang tak boleh terlewatkan adalah bahwa semua hukum Allah Swt mampu dilakukan manusia. Allah Swt tidak akan memerintahkan atau melarang sesuatu yang tidak mampu dilakukan manusia. Apabila ada yang menganggap bahwa dirinya tak mampu melaksanakan perintah-Nya atau tidak mampu menghindari larangan-Nya, berarti sedang membohongi dirinya sendiri dan mendustakan ayat-ayat Allah Swt.
Allah Swt befirman: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan ia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya… (QS. al-Baqarah: 286)
Baca juga : Peran Iman Membentuk Masa Depan
Namun karena Allah Swt mengetahui berbagai kelemahan manusia, maka ada pengecualian-pengecualian dalam hukum-hukum tersebut. Misalnya orang musafir (bepergian jauh) boleh tidak melakukan puasa. Yang tidak mampu berdiri, dibolehkan untuk salat (sambil) duduk, dan seterusnya.
Allah Swt befirman: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah. (QS. an-Nisa: 28)
Karena itu bohong besar jika seseorang mengatakan dirinya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah Swt, karena Allah Swt tidak pernah memberikan perintah atau larangan diluar kemampuan manusia. Menjalani ketaatan kepada-Nya memang tidak mudah, ada banyak rintangan, rayuan, dan godaan untuk tidak menjalankannya. Namun ketika ada niat dan usaha untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka di situ Allah Swt akan memberikan bantuan kepada kita untuk mampu melewati semuanya.
Sebagaimana ketika Allah Swt mewajibkan haji, maka haji itu menjadi wajib ketika Allah Swt telah memberikan kecukupan dalam harta dan kemampuan kesehatan bagi yang hendak menjalankannya. Begitu juga zakat menjadi wajib ketika orang itu telah diberi kemampuan oleh Allah Swt untuk menjalankannya.
Ust. Muhammad bin Alwi
Baca juga : Tujuan Penciptaan