Kalam Islam
Ghadir Khum, Hidayah Agung Umat Manusia
Ghadir Khum, Hidayah Agung Umat Manusia
Para nabi diutus untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dengan nilai-nilai Ilahiyah. Artinya, mereka mempengaruhi realitas kehidupan masyarakat. Sebagian berhasil dan sebagian lagi tidak. Jangan hanya memahami bahwa periatiwa al-Ghadir hanya sekadar pengumuman penetapan pemimpin oleh Rasulullah saw.
Permasalahannya adalah, sejak masa Nabi Adam as, zaman dimulainya akar risalah dan kenabian, seperti Nabi Sulaiman as, Nabi Daud as, dan beberapa nabi bani Israil sampai Rasulullah saw, saat mana agama dan politik menjadi satu kombinasi yang nyata, berada pada puncaknya sebagai suatu sunah abadi. Hal tersebut terjadi dalam peristiwa al-Ghadir.
Baca juga : Penyakit Keras Hati
Pertama, pengaturan perkara manusia bersifat Ilahiyah dan bukan sesuatu yang bersifat insani. Ini berbeda dengan semua perkara manusia lainnya. Urusan pengaturan sosial, perjalanan, dan takdir manusia, serta segala hal yang membangun dalam kehidupan manusia, adalah perkara yang berkaitan dengan ilmu Allah Swt dan ditetapkan oleh-Nya.
Sebagian orang beranggapan, mungkin saja ada satu bangsa Muslim tapi tidak mengamalkan hukum-hukum Islam. Inilah yang disebut dengan ide terpisahnya agama dari politik. Maknanya, nama anda Muslim akan tetapi tidak mengamalkan hukum Islam.
(Akibatnya) dalam berbagai masalah asasi Islam yaitu yang berkaitan dengan pengaturan sistem kehidupan seperti ekonomi, komunikasi, budaya masyarakat, pendidikan dan pembinaan, semuanya menjadi tidak Islami. (Yaitu) undang-undang yang tidak Islami atau dikeluarkan oleh pribadi yang tidak Islami.
Undang-undang Islam harus berkuasa di tengah komunitas kaum muslimin. Inilah pesan al-Ghadir. Hari ini banyak di antara masyarakat yang mendapat kerugian karena tidak meyakini perkara ini. Ghadir Khum memberikan ilham besar kepada kita.
Imam Ali Khamenei
Disadur dari Youtube MaulaTV
Baca juga : Silaturahim dan Rahmat Allah
https://www.youtube.com/watch?v=fycPi_AyrGw&ab_channel=MaulaTVChannel