Al-Quran dan Hadis
Fondasi Dakwah Para Nabi
Dasar seruan para nabi ialah pandangan dunia spiritual. Mereka membangun agama dan syariat atas dasar yang kokoh ini.
Allah Swt berfirman: Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada.” (QS. Hud: 50)
Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Ia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud: 61)
Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Ia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Dan sesungguhnya aku kuatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan (Kiamat).” (QS. Hud: 84)
Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. (QS. Hud: 105)
Dakwah semua nabi itu, di samping menetapkan dan menjelaskan kenabian, menyertakam rukun mendasar, yaitu menyembah Allah Swt yang Maha Esa. Masa depan manusia membentuk fondasi dakwah para nabi. Mereka mengajak manusia beriman pada fondasi ini.
Dengan jalan ini, para nabi mengajak mereka pada kebaikan dan kebajikan sehingga setiap manusia dapat berbuat sesuai dengan keyakinannya itu. Akhlak dan perilaku mereka sesuai dengan keimanan dan keyakinannya.
Mereka memperkukuh keimanan kepada Allah Swt dan hari pembalasan dalam hati manusia agar manusia tidak berbuat selain karena Allah Swt dan tidak menaati selain-Nya.
Ibrahim Amini, Mengapa Nabi Diutus