Kalam Islam
Filosofi Ibadah Puasa
Filosofi Ibadah Puasa
Puasa pada wujud manusia memiliki berbagai dimensi dan dampak yang begitu banyak, baik dari sisi materi maupun maknawi (spiritual), dan yang paling penting dari semua dimensi yang ada adalah dimensi akhlak dan pendidikannya.
Di antara manfaat penting yang ada dalam ibadah puasa adalah melembutkan jiwa, menguatkan kehendak yang ada dalam diri, dan menyeimbangkan insting.
Baca juga : Menghindari Harta Haram
Orang yang melakukan ibadah puasa, selain harus merasakan lapar dan haus pada dirinya, juga harus menutup matanya dari kelezatan dan kenikmatan biologis, serta membuktikan dengan amal bahwa ia tidaklah seperti hewan yang terkungkung di dalam kandang dan rerumputan. Sebab, ia mampu menahan diri dari godaan nafsu dan lebih dominan dari hawa nafsu serta syahwatnya.
Maka, pada hakikatnya, filosofi terpenting ibadah puasa terletak pada dimensi ruhani dan maknawi tersebut (kemampuan menahan diri dari bujukan hawa nafsu). Pasalnya, manusia memiliki ikhtiyar dan kewenangan dalam seluruh makanan serta minuman yang bermacam, di mana setiap kali merasa lapar dan haus dapat langsung menikmati apa yang diinginkan.
Muhammad Husaini Husaini, Menjawab 110 Isu-Isu Akidah
Baca juga : Kehidupan Sementara