Kalam Islam
Doa Tidak Pada Tempatnya
Doa Tidak pada Tempatnya
Tidak semua kebutuhan yang diminta seorang hamba layak diterima. Dengan kata lain, terkadang sebuah doa tidak layak untuk dikabulkan Allah Swt. Adakalanya seorang hamba berdoa agar Allah Swt menganugerahkan kesembuhannya pada si fulan. Ia berlama-lama dalam doanya, serta banyak memberikan sedekah dan membaca tawassul. Namun tetap saja orang yang sakit itu meninggal dunia.
Di sini, si hamba bertanya-tanya, “Bukankah ini berarti doa itu ditolak?” Doa itu tidak ditolak. Hanya saja, kesembuhan orang yang sakit baru terjadi apabila orang itu masih ditakdirkan hidup, dan ajal yang mahtum belum menjemputnya. Sebuah doa mengatakan, “Wahai Zat yang hikmah-Nya tidak dapat diintervensi oleh berbagai perantara.” Berbagai perantara tidak dapat mengitervensi hikmah Allah Swt.
Baca juga : Petunjuk Cahaya Ilmu dan Ahlulbait
Meninggalnya orang sakit tersebut bukan berarti doa hamba itu tidak dikabulkan Allah Swt. Itu semata-mata dikarenakan tidak adanya tempat untuk terlaksananya doa itu di hadapan hikmah-Nya. Dan sebagai gantinya, adakalanya Allah Swt menganugerahkan kesembuhan dan keselamatan kepada salah seorang kerabat yang sakit. Atau bahkan memberi pertolongan dan rahmat kepada orang sakit yang telah meninggal dunia dikarenakan ajal itu.
Karena itu, wahai hamba yang beriman, janganlah anda mengatakan bahwa doa anda tidak dikabulkan. Tapi, katakanlah bahwa sesungguhnya doa anda tidak pada tempatnya.
Abdul Husain Dasteghib, Mengungkap Keajaiban Doa
Baca juga : Tauhid, Kesadaran Manusia