Celakalah Pengumpat dan Pencela

Allah Swt berfirman: Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. (QS. al-Humazah: 1)

Surah al-Humazah menjelaskan sejauh mana perhatian Islam terhadap individu dan masyarakat, juga kritikan-kritikan atas aktivitas-aktivitas negatif yang biasa dilakukan manusia.

Allah Swt berfirman: Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. (QS. al-Humazah: 2-3)

Manusia yang mengandalkan kekayaan akan mengalami kerugian yang sangat besar. Sebagian orang meyakini bahwa kekayaan akan melenyapkan segala kesulitan hidupnya.

Bila harta itu bisa menjadi obat segala obat maka ada satu hal yang tidak bisa diselesaikan dengan harta, dan itulah kematian, setiap orang pasti akan mengalami kematian. Harta tidak mampu menjadikan kehidupan ini menjadi abadi selamanya.

Allah Swt berfirman: Sekali-kali tidak! Pasti ia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (QS. al-Humazah: 4-7)

Orang-orang yang tamak dengan harta tidak pernah tergerak untuk menolong orang-orang yang miskin atau aktif di tengah-tengah masyarakat demi meningkatkan taraf hidup mereka (kaum miskin). Mereka hanya sibuk mengumpulkan harta demi memenuhi kepentingannya sendiri.

Orang-orang seperti ini tidak mau peduli dengan penderitaan tetangganya. Manusia-manusia yang rakus dengan harta akan mengalami hukuman yang tak tertulis, baik dari masyarakat sendiri maupun dari pengadilan Islam.

Kelompok seperti ini akan dicampakkan ke dalam kobaran api neraka. Api itu disediakan untuk manusia-manusia yang memiliki hati keras seperti batu dan tidak merasa tersentuh dengan penderitaan orang-orang miskin.

Api ini akan mengepungnya dari semua sudut. Bara api itu akan membentuk nyala yang berkobar dan membakar sampai ke hati.

Ghulam Ali Haddad Adel Ja`fari, Selalu Bersama al-Quran