Kalam Islam
Besarnya Kebutuhan Manusia Kepada Allah
Besarnya Kebutuhan Manusia Kepada Allah
Semakin besar kebutuhan manusia kepada Allah Swt, semakin parah pula kefakirannya kepada-Nya, dan semakin manusia merasa sempit dan amat membutuhkan Allah Swt. Demikian pula semakin kokoh, tegar, dan tulus dirinya menghadapkan hati dan jiwa dalam berdoa kepada Allah Swt.
Hubungan antara rasa fakir dan butuh manusia kepada-Nya, dengan menghadapkan hati dan jiwa dalam berdoa kepada-Nya adalah niscaya. Perasaan fakir dan butuh itulah yang menjadikan manusia kembali kepada Allah Swt. Seorang hamba menghadapkan hati dan jiwanya kepada Allah Swt lantaran merasa butuh kepada-Nya. Sebaliknya, manusia akan berpaling dari-Nya jika dirinya merasa serba cukup.
Baca juga : Hanya untuk Rasulullah
Allah Swt berfirman: Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup. (QS. al-Alaq: 7)
Manusia sungguh melampaui batas serta berpaling dari Allah Swt karena mengira dirinya tidak butuh kepada-Nya. Padahal manusia itu fakir dan miskin mutlak. Tak satu pun yang dimilikinya kecuali berasal dari karunia dan pemberian Allah Swt.
M. Mahdi Shifi, Hakikat Munajat
Baca juga : Kesabaran, Kemenangan Revolusi Islam