Kalam Islam
Asyura Sumber Spirit Perlawanan
Asyura Sumber Spirit Perlawanan
Asyura menjadi sumber spirit perlawanan terhadap kezaliman karena proses naturalnya. Imam Husain as menjadi ikon perjuangan keadilan karena humanitasnya. Ia bangkit dengan spektrum deritanya, tanpa backup langit. Tuhan menghadirkan Karbala sebagai peristiwa natural yang tak menggunting mata rantai kausalitas kebumiannya agar diduplikasi dan agar prestasi itu aplikatif dan terjangkau oleh nalar setiap manusia, apapun keyakinannya.
Terdapat sejumlah narasi dan riwayat seputar Karbala yang berisi peristiwa-peristiwa supranatural. Tanpa bermaksud meremehkannya, narasi epos, Karbala dan heroisme Imam Husain as justru terlihat dan menggetarkan bila penganiayaan super biadab itu nyata terjadi karena ia berperan sebagai sosok manusia dengan semua aspek kebumiannya.
Baca juga : Ibadah: Naluri Sempurna dan Indah
Setiap peristiwa pada 10 Muharam di Karbala terjadi secara bumi dan insani. Kegigihan Imam Husain as dan pasukannya dalam laga tak seimbang itu juga berlangsung dalam koridor hukum alam yang wajar. Justru karena keterbatasan insani dan faktor-faktor natural yang menyertai setiap adegan di dalamnya, Asyura menggambarkan kepahlawanan prima dan pengorbanan agung Imam Husain as bersama keluarga dan para pengikutnya. Genosida Karbala sudah memecahkan rekor duka dan memuncaki epos dan gelora sepanjang masa.
Memang, Imam Husain as, sebagai imam suci tentu memiliki dimensi langit karena fungsi sakralnya sebagai pengawal wahyu. Namun, Karbala adalah sebuah peristiwa kemanusiaan sebagai momen sempurna sebuah pengorbanan berdimensi bumi yang lahir dari spirit langit. Siapapun yang datang mengais spirit revolusi agung ini demi menegakkan keadilan. Itulah universalitas Asyura. Yang perlu diperhatikan juga, revolusi Asyura tidak hanya berwarna hitam dengan pilu dan duka, namun juga berwarna merah dengan gelora dan gelegar perlawanan.
Ust. Muhsin Labib
Baca juga : Bahaya Hari Pengadilan