Al-Quran dan Hadis
Penyebab Kesesatan Manusia menurut al-Quran dan Nahjul Balaghah
Siapa yang mengubah keimanan dengan kekafiran, maka ia telah berada dalam sejelek-jelek kesesatan. (QS. al-Baqarah: 108)
Siapa yang mengingkari (keberadaan) Allah, malaikat, kitab, rasul, dan Hari Akhir, maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (QS. an-Nisa: 136)
Siapa yang melanggar (aturan) Allah dan Rasul-Nya maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (QS. al-Ahzab: 36.)
Tidakkah kalian melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, kemudian Allah menyesatkannya dengan ilmu-Nya dan menutup telinga, hati, dan matanya, maka siapakah yang (dapat) memberi petunjuk selain Allah, apakah kalian tidak berpikir? (QS. al-Jatsiyah: 23)
Imam Ali as berkata perihal penyebab kesesatan, “Setiap kesesatan (pasti) ada sebabnya dan setiap orang yang menolak (kebenaran) pasti ada kesalahan berpikir padanya (syubhat).” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-148)
“Ketahuilah bahwa syariat agama itu satu, jalan-jalan menujunya akan menyampaikan kepadanya. Siapa yang berpegang-teguh dengannya maka ia akan menggapainya dan mendapatkan keberuntungan, dan barangsiapa yang mengabaikannya, maka ia akan tersesat dan menyesal.” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-120)
“Perhatikanlah Ahlulbait Nabi kalian! Berpegang-teguhlah dengan (tali) mereka! Janganlah kalian mendahului mereka agar tidak tersesat dan janganlah kalian meninggalkan mereka agar kalian tidak binasa.” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-97)
“Siapa yang mencari dan mengharapkan hidayah bukan dari ahlinya maka ia akan tersesat.” (Ghurar al-Hikam, hadis ke-8501)
“Sesungguhnya, sejelek-jelek manusia di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang durjana, ia sesat dan menyesatkan, ia mematikan sunah yang semestinya dilestarikan dan menghidupkan bid’ah yang semestinya ditinggalkan.” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-164)
“Makhluk yang paling dibenci Allah ada dua jenis; salah satunya adalah orang yang Allah serahkan kepadanya urusan, tapi ia membelot dari jalan yang lurus (benar) dan terjerumus dalam pemikiran bid’ah dan kesesatan. la adalah fitnah bagi orang yang termakan olehnya, sesat dari jalan orang yang telah mendapat petunjuk sebelumnya, menyesatkan orang yang mengikutinya di masa hidupnya, dan setelah kematiannya, memikul dosa-dosa orang lain dan tergadai dengan kesalahannya sendiri….” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-17)
Imam Ali as menyebutkan sifat-sifat orang munafik, “Aku memperingatkan kalian dari orang-orang munafik. Mereka sesat dan menyesatkan. Mereka tergelincir (dari kebenaran) dan menggelincirkan (orang lain dari kebenaran).” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-194)
Mizanul Hikmah