Ikuti Kami Di Medsos

Al-Quran dan Hadis

Kaum Mustadhafin menurut Nabi dan Ahlulbait

Rasulullah saw bersabda mengenai kaum Mustadzafin, “Sesungguhnya Allah menolong dan memenangkan umat ini karena orang-orang lemah mereka; karena doa, kegigihan, dan akhlak mereka.” (ad-Durr al-Mansur, juz 2, hal. 724)

“Tidakkah kuberitahukan kalian siapakah seburuk-buruk hamba Allah?  Dialah orang yang keras (kepala) dan sombong. Tidakkah kuberitahukan kalian sebaik-baik hamba Allah? Dialah orang yang lemah dan ditindas (mustadh’af).” (Kanzul Ummal, hadis ke-5944)

Dan Kami menginginkan untuk memberikan karunia kepada orang-orang yang dilemahkan di atas muka bumi, menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka sebagai pewaris. (QS. al-Qashash: 5)

Imam Ali as saat menerangkan ayat di atas, beliau bersabda, “Mereka adalah keluarga Muhamamad, di mana Allah akan mengutus dari mereka Mahdi setelah sebelumnya mereka menentangnya dan kemudian Allah memuliakan mereka dan menghinakan musuh-musuhnya.” (Nur ats-Tsaqalain, juz 4. hal. 110)

Kecuali orang-orang yang lemah dari laki-laki dan perempuan serta anak-anak yang tidak memiliki daya dan upaya dan tidak mendapatkan jalan. Semoga Allah memaafkan mereka, sungguh Allah Maha Pemberi maaf dan ampunan. (QS. an-Nisa: 98)

Imam Muhammad Baqir as saat menafsirkan ayat di atas, “Mereka adalah orang-orang yang   kekafiran tidak sampai kepada mereka sehingga mereka bisa menjadi kafir dan keimanan tidak sampai kepada mereka sehingga mereka bisa beriman. Begitu pula anak-anak serta orang-orang laki-laki dan perempuan dewasa yang kemampuan daya pikirnya seperti anak-anak, maka diangkatlah pena Allah dari mereka.” (Ma’ani al-Akhbar, hal. 201)

“Tidak dianggap sebagai orang lemah manakala sampai pada mereka (berita dan hujah) di saat telinga mereka telah mendengarnya dan akal mereka memahaminya.” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-189)

Imam Musa Kazhim as berkata, “Orang-orang lemah itu adalah yang tidak sampai kepadanya hujah dan tidak sampai  kepadanya berbagai perselisihan. Jika mereka sudah mengetahui hal itu, maka mereka bukanlah orang-orang lemah lagi.” (al-Kafi, juz 8, hal. 125, hadis ke-95)

Mizanul Hikmah

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *