Ikuti Kami Di Medsos

Al-Quran dan Hadis

10 Mutiara Hadis Sayyidah Fathimah Zahra as

Sangat sedikit sampai kepada kita, hadis atau ucapan hikmah dari Sayyidah Fahimah as. Padalah beliau adalah putri dari Nabi Muhammad saw. Tak kurang dari 18 tahun, beliau as hidup di sisi ayahandanya. Berikut kami kutipkan 10 hadis yang bersumber dari kitab A’yan asy-Syi’ah (jil. 1, hal. 315–316).

  1. Allah menciptakan segala sesuatu bukan dari sesuatu yang sebelumnya, dan membentuk bukan dari percontohan yang ditirunya. la mengadakannya dengan Qudrah-Nya dan menciptakannya dengan Iradah-Nya, bukan karena Dia butuh kepada apa yang diciptakan-Nya dan bukan karena mencari keuntungan (faedah) apapun dari  apa yang diciptakan-Nya, kecuali agar terpancar kebijaksanaan-Nya, sebagai rangsangan untuk menaati-Nya serta  untuk menampakkan kekuasaan-Nya. Dan sebagai jalan penyembahan atas-Nya Yang Esa. Serta pengokohan terhadap panggilan-Nya.
  2. Allah jadikan (siapkan) pahala atas ketaatan pada-Nya, dan siksa atas melanggar (bermaksiat) kepada-Nya, sebagai penghalau bagi hamba-hamba-Nya dari murka Allah, dan perangsang bagi mereka yang ingin ke surga.
  3. Aku bersaksi bahwa ayahku adalah hamba dan pesuruh-Nya, yang dipilih sebelum diutus, dan disebut namanya sebelum diciptakan, serta disucikan sebelum di utus, dikala para makhluk masih berada di alam ghaib serta terjaga dengan penjagaan yang kokoh. Yang akan menuju kepada ketiadaan dan sebagai pengetahuan dari Allah atas segala perkara yang mencakup kejadian di segala zaman serta sebagai pengetahuan dari apa yang telah digariskan. Allah mengutusnya sebagai penyempurna dari perintah-Nya agar terlaksana ketentuan hukum-Nya dan agar terjadi apa yang ditentukan-Nya.
  4. Allah melihat umat manusia bersuku-suku dalam agama mereka. Ada yang menyembah api, patung…. Lalu Allah menerangi mereka dari segala kegelapan melalui ayahku Muhammad saw. Dan menyingkap kekotoran hati hingga hilanglah debu yang menutupi mata-mata mereka.
  5. Ayahku Muhammad saw memberi petunjuk kepada seluruh manusia, dan mengangkat mereka dari jurang kesesatan. Serta menyadarkan mereka dari kebutaan hati, membimbing mereka, menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus (Shirat Al-Mustaqim).
  6. Kalian wahai hamba Allah, adalah sasaran perintah dan larangan-Nya, pemikul agama dan wahyu-Nya, sebagai pengemban amanat Allah terhadap diri kalian sendiri dan penyampai ajaran-Nya kepada seluruh umat.
  7. Ketahuilah wahai hamba Allah! Bukti kebenaran-Nya yaitu janji yang disajikan kepada kalian dan warisan yang ditinggalkan bagi kalian adalah kitab Allah yang berbicara, al-Quran yang benar, cahaya yang bersinar dan berkilauan, terang bukti-buktinya, terungkap segala rahasia yang dikandungnya, sangat jelas dhahirnya dan orang selalu iri akan keagungan para pengikutnya.
  8. la adalah kitab Allah… Mengikuti (tuntutannya) akan memandu ke jalan keridhaan, mendengarnya akan mengantarkan ke arah keselamatan. Dengannya akan dapat diraih hujjah-hujjah Allah yang terang benderang, perintah-perintah-Nya yang jelas, larangan-Nya yang harus dijaga, keterangan-Nya yang gamblang dan bukti-bukti-Nya yang memadai, sunnah yang dianjurkan, keringanan yang diberikan dan syariat-syariat-Nya yang diwajibkan.
  9. Maka Allah jadikan keimanan sebagai penyuci kalian dari syirik. Dan (Allah jadikan) shalat sebagai pembersih bagi kamu dari sifat sombong, zakat sebagai penyucian diri dan demi pengembang rizki. Dan (Allah jadikan) puasa sebagai pengokoh keikhlasan, haji sebagai penegak agama. Serta menjadikan keadilan sebagai keteraturan dan ketenangan untuk hati.
  10. Dan (Allah jadikan) ketaatan kepada kami (Ahlulbait as) sebagai sistem dalam beragama, dan keimamahan kami sebagai pengaman dari perpecahan. Dan jihad sebagai kemuliaan bagi Islam dan sebagai kehinaan bagi kekafiran dan kemunafikan. Kesabaran sebagai pembantu seseorang dalam meraih pahala.
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *