Ikuti Kami Di Medsos

Kajian Islam

Setan Dibelenggu Berkat Puasa

Sedemikian rupa ibadah puasa menghilangan tabiat alamiah yang menjadi tempat berperannya kekuatan setan untuk mempengaruhi dan menyesatkan manusia. Dengan kata lain, tidak terdapat faktor yang membatasi dan membelenggu setan di bulan Ramadhan selain ibadah puasa itu sendiri. Hal ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah saw.

Rasulullah saw bersabda, “Setan akan berjalan di tengah anak-anak Adam (manusia) seperti jalannya darah, dan jalannya akan terhalang dengan rasa lapar.” (Ihya ‘Ulumuddin, jil. 1, hal. 347; Shahih Bukhari, jil. 6, hal. 2624, hadis ke-6750)

Hadis ini menunjukkan bahwa secara alamiah, ibadah puasa akan mencegah kekuatan setan terhadap manusia. Pengaruh yang dimiliki ibadah puasa tidak hanya terbatas membelenggu setan semata. Tapi juga meliputi dayakontrol atas nafsu amarah sehingga menghilangkan pengaruhnya dalam diri manusia.

Ini sebagaimana dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib as, “Bantuan terbaik bagi jiwa yang tertawan dan tabiatnya yang rusak adalah berlapar-lapar (berpuasa).” (‘Uyunul Hikmah wal Mawa’idh, hal. 494; Ghurarul Hikam, hadis ke-9944)

Berdasarkan itu, semua riwayat yang memuji rasa lapar dan perannya dalam membangun jiwa serta mendidiknya, sesungguhnya ditujukan demi membangun benteng penghalang alamiah yang akan menghadang kekuatan setan dan mencegahnya dari pengaruh dan penyesatan nafsu serta amarah.

Selain pula ditujukan untuk membebaskan kekuatan akal manusia dan mengaktualisasikan potensi-potensinya. Kedua hal ini merupakan bobot dari dua hadis berikut:

  1. Rasulullah saw bersabda, “Jihadkanlah diri-diri kalian dengan rasa lapar dan haus, karena pahala keduanya seperti pahala mujahid di jalan Allah. (Ihya ‘Ulumuddin, jil. 3, hal.124; Al-Mahajjah al-Baydha, jil. 5, hal. 142)
  2. Rasulullah saw bersabda, “Hidupkanlah hati-hati kalian dengan sedikti tertawa dan sedikit kenyang, serta sucikanlah dengan rasa lapar yang suci dan putih.” (Ihya ‘Ulumuddin, jil. 3, hal. 129: Al-Mahajjah al-Baydha, jil. 5, hal. 154)

Muhammad Ray Syahri, Muraqabah Syahr Ramadhan

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *