Kajian Islam
Ridha dan Tawakal
Diriwayatkan dari Amirul Mukminin as. Sesungguhnya Nabi saw bertanya kepada Allah Swt pada malam Mikraj, “Wahai Tuhanku! Apa amalan yang paling utama?”
Allah Swt berfirman: Tidak ada satu pun amalan yang lebih utama di sisi-Ku dari tawakal kepada-Ku dan ridha dengan apa yang telah Aku bagikan. (Dailami, Irsyâd al-Qulûb, bab 54, hal. 99; Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 77, hal. 2)
Hadis Mikraj ini tergolong sebagai hadis qudsi. Di dalamnya, Nabi saw mengajukan beberapa pertanyaan kepada Allah Swt, dan Allah Swt pun menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pertama Nabi saw adalah, “Amalan apa yang paling utama di sisi-Mu?” Allah Swt menjawab dengan ungkapan, “Tidak ada satu pun amalan yang lebih utama di sisi-Ku dari tawakal atas-Ku dan ridha dengan apa yang telah Aku bagikan.”
Terdapat banyak riwayat yang menjelaskan keutamaan sebagian amalan yang dilakukan jawârih atau anggota tubuh manusia. Yaitu amalan-amalan yang memiliki sisi konkret dan praktis seperti perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan mata, telinga, atau tangan. Namun dua perkara yang ditekankan hadis Mikraj di atas adalah aspek amalan hati (jawânih) manusia. Sebab, dalam perkara dan amalan-amalan hati, jiwa manusia juga melakukan berbagai aktivitas. Walaupun perbuatan serta aktivitas tersebut murni bersifat qalbi (kalbu) dan berada dalam lubuk hati, namun terhitung sebagai aktivitas.
Taqi Mishba Yazdi, Menjadi Manusia Ilahi