Kajian Islam
Rangkaian Berkah Penjamuan Ilahi
Takwa
Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah: 183)
- Rasulullah saw bersabda, “Puasa adalah tameng.”
(Shahih al-Bukhari, jil 2, hal. 670, hadis ke-1795; Tahdzibul Ahkam, jil. 2, hal. 242, hadis ke-958) - Rasulullah saw juga bersabda, “Puasa adalah tameng dari api neraka.”
(Al-Kafi, jil. 2, hal. 19, hadis ke-5 dan jil. 4, hal. 62, hadis ke-1; Sunan Ibnu Majah, jil. 2, hal. 525, hadis ke-1639) - Rasulullah saw kembali bersabda, “Puasa adalah tameng dan penjaga dari api neraka.”
(Musnad Ibnu Hambal, jil. 3, hal. 367, hadis ke-9236; Kanzul ‘Ummal, jil. 8, hal. 443, hadis ke-23565)
Setan Menjauh
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada para sahabatnya, ‘Tidakkah kalian ingin kuberitahu sesuatu yang jika kalian melakukannya, niscaya setan akan menjauh dari kalian seperti menjauhnya timur dari barat?’ Mereka berkata, ‘Kami ingin.’ Beliau saw bersabda, ‘Ibadah puasa akan menghitamkan wajahnya (setan).”(Al-Kafi, jil. 4, hal. 62, hadis ke-2)
Kehehatan Raga
- Rasulullah saw bersabda, “Berpuasalah kalian maka kalian akan sehat.”
(Ad-Da’wat, hal. 76, hadis ke-179; Kanzul ‘Ummal, jil. 8, hal. 450, hadis ke-236) - Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt mewahyukan kepada salah seorang nabi dari para nabi bani Israil, ‘Kabarkan kepada kaummu bahwa setiap hamba yang berpuasa satu hari karena mengharap bertemu dengan-Ku maka Aku pasti akan menyehatkan tubuhnya dan memperbesar pahalanya.”
(Sya’bul Iman, jil. 3, hal. 412, hadis ke-3923; Kanzul ‘Ummal, jil. 8, hal. 447, hadis ke-23587)
Kekuatan Menghadapi Musibah
Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS. al-Baqarah: 153) (Dalam salah satu riwayat Imam Ja’far Shadiq dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “sabar” dalam ayat suci itu adalah “puasa”–red.)
Muhammad Ray Syahri, Muraqabah Syahr Ramadhan