Kajian Islam
Menikah, Cara Terbaik Menjaga Diri
“Adapun hak kemaluan adalah engkau harus menjaganya dari perbuatan haram. Untuk menjaganya, engkau harus menutup mata dari pandangan haram, karena mata sangat membantu dalam hal ini, Perbanyaklah mengingat kematian dan takutilah dirimu akan azab Allah. Mintalah bantuan dari Allah Swt. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan bersandar pada Allah Swt.”
Apa yang dimaksud Imam Ali Zainal Abidin as dengan melindungi bagian “pribadimu” adalah menutupinya dari mata orang lain. Perhatikan ayat berikut
Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya….” (QS. an-Nur: 31)
Imam Ja’far Shadiq as mengatakan, “Setiap ayat dalam al-Quran di mana bagian pribadi disebutkan adalah terkait dengan melindunginya dari perzinaan, kecuali untuk ayat (di atas) ini yang artinya melindungi bagian pribadi agar tidak terlihat.”
Naluri seksual merupakan salah satu kekuatan utama dalam diri manusia untuk mendapatkan kesenangan dalam hidup. Naluri yang sanga kuat ini menarik pria dan wanita terhadap satu sama lain. Cinta yang mereka miliki untuk satu sama lain membuat mereka bekerja keras supaya bisa saling bersatu satu sama lain. Itulah sebabnya seks dan pernikahan selalu menjadi topik hangat pembahasan dalam semua pertemuan keagamaan atau ilmiah. Ada banyak teori yang berkaitan dengan masalah ini. Sebagian dari teori ini bersifat ekstremis sementara teori yang lain biasa saja.
Islam dan Pernikahan
Allah Yang Mahakuasa telah menyatakan salah satu karakteristik utama dari laki-laki atau perempuan mukmin dalam ayat ini: Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orong-orang yong melampaui batas. (QS. al-Mukminun: 5-7)
Islam telah memerintahkan para pengikutnya untuk menikah karena naluri seksual adalah yang paling sulit untuk dikendalikan. Islam telah memerintahkan kita untuk bercinta dengan istri sah kita. Ada juga yang menyebutkan kesalahpahaman oleh orang-orang Kristen yang menganggap setiap kontak seksual adalah salah, dan menjauhinya sehingga para pendeta Katolik dan para biarawati tidak menikah sepanjang hidup mereka dan menganggap perkawinan bertentangan dengan kedudukan spiritual mereka.
Nabi Muhammad saw menaruh perhatian pada naluri seksual dalam ajarannya dan telah memerintahkan para pengikutnya untuk tidak mengikuti selibat. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa menyukai sifatku harus mengikuti sunahku. Salah satu sunahku adalah menikah.”
Rasulullah saw juga bersabda, “Wahai para pemuda siapa pun dari kalian yang memiliki sarana untuk menikah harus melakukannya karena ini adalah cara terbaik untuk melindungi mata kalian dari pandangan merusak dan berbahaya, dan untuk menjaga bagian pribadi dari dosa dan kacabulan. Barang siapa tidak memiliki sarana untuk menikah harus berpuasa karena puasa bisa mengurangi nafsu.”
Risalah al-Huquq