Kajian Islam
Mencintai Sayyidah Zahra, Pahala Risalah
Jabir as meriwayatkan bahwa seorang Arab badui mendatangi Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam.” Lalu Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya.”
Badui itu berkata, “Apakah engkau meminta upah dariku atas ajaran ini?” Rasulullah saw bersabda, “Tidak, kecuali kecintaan kada keluarga.” Badui itu bertanya, “Keluargaku atau keluargamu?” Rasulullah saw menjawab, “Keluargaku.”
Lalu si badui berkata, “Ulurkanlah tanganmu, agar aku membaiatmu, semoga Allah Swt melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu.” Lalu Rasulullah saw mengucapkan, “Amin.” (Hiyatul-Awliya, jil. 3 hal. 201: Tafsir Thabari jil. 25 hal. 16-17; ad-Durrul-Mantsur dalam tafsir ayat ke-3 surah asy-Syura; ash-Shawaiqul-Muhriqah, hal. 261; Usudul-Ghabah, jil. 5, hal. 367)
Zamakhsyari menyebut bahwa ketika ayat ini turun, ia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa kerabatmu yang wajib kami cintai?” Beliau saw menjawab, “Ali, Fathimah, dan kedua putra mereka.” (Fakhurrazi, Tafsir al-Kabir; Suyuthi, ad-Durrul-Mantsur; Dzakirul-Uqba, hal. 35. Allamah Amini menyebutkan 45 sumber; urutannya ayat kepada Ali, Fathimah, Hasan, dan Husain, lihat juz. 3 dari kitab al-Ghadir)
Sayid Mundzir Hakim, Teladan Abadi Fathimah Zahra