Khalifah Allah, Terminologi Islam

Dalam terminologi Islam, ungkapan “khalifah Allah di muka bumi” bermakna orang yang telah dipilih Allah Swt dari sekian umat manusia serta menjadikannya pemimpin dan penguasa mereka.

Pada surah al-Baqarah, ungkapan ini telah disebutkan dalam makna di atas.

Allah Swt berfirman: [Ingatlah] ketika Allah berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini.”  (QS. al-Baqarah: 30)

Sebagian pakar menafsir ayat tersebut; bahwa Allah Swt menjadikan Adam as sebagai khalifah di muka bumi. Sementara sebagian lain berpendapat bahwa Allah Swt menjadikan manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini.

Penafsiran pertama dikuatkan firman Allah dalam surah Shad.

Allah Swt berfirman: Wahai Dawud, sesungguhnya Kami telah menjadikanmu sebagai khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berikanlah keputusan [perkara] di antara manusia dengan kebenaran. (QS. Shad: 26)

Seandainya makna ayat pertama adalah bahwa sesungguhnya Allah menjadikan manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi, maka tak ada artinya pengkhususan Dawud sebagai khalifah Allah di muka bumi, di tengah manusia. Sebab, manusia telah dipilih Allah sebagai khalifah-Nya sebelum, semasa, dan setelah masa Dawud as.

Ungkapan “khalifah Allah” dalam makna ini juga kerap digunakan dalam berbagai riwayat yang bersumber dari para Imam Ahlul Bait as.

Sayyid Murtadha Askarî, Syiah dan Ahli Sunnah