Kajian Islam
Dampak Positif “Tekanan” Hidup
Manusia merasakan ketenangan saat segala sesuatu dalam hidupnya selalu teratur, dapat diprediksi, dan tidak berubah-ubah. Saat terjadi perubahan-perubahan baik positif maupun negatif, pergantian jalur dan harapan juga terjadi dan pilihan baru penting adanya. Pada kondisi seperti ini, prioritas seseorang dalam mengatur kembali keinginan-keinginan dan pilihan-pilihan serta usahanya untuk menyesuaikan diri dengan tekanan jiwa, akan mewujudkan kesiapan dirinya dalam menghadapi bahaya. Berdasarkan firman Allah Swt dalam al-Quran, manusia memang diciptakan dalam kesengsaraan.
Allah Swt befirman: Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya. (QS. al-Insyiqaq: 6)
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. al-Baqarah: 155)
Dalam al-Quran, Allah Swt menceritakan ujian-ujian yang Dia berikan kepada manusia dalam kisah-kisah para nabi dan wali-wali Allah, juga dalam permisalan-permisalan dan kisah umat-umat terdahulu. Sebagian alasan dari diturunkannya cobaan-cobaan ini adalah:
- Menyelamatkan manusia dari kelalaian agar kembali kepada Tuhan.
- Menciptakan sifat sabar dan bertahan dalam diri orang beriman dan mewujudkan penyakit batin bagi orang munafik.
- Menggariskan hikmah dan keadilan Ilahi.
- Menumbuhkan jiwa manusia.
Dalam al-Quran disebutkan firman Allah Swt mengenai kesusahan dan kemudahan:
Allah Swt befirman: Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti ada kemudahan. (QS. al-Insyirah:6)
Sayid Ishaq Husaini Khushari, Quran dan Tekanan Jiwa