Kajian Islam
Bergosip Tidak Terbatas pada Perbuatan Lidah
Bergosip tidak terbatas pada perbuatan lidah, melainkan bisa jadi segala jenis perbuatan yang memiliki niat yang sama. Ghibah dilarang dengan lisan karena menunjukkan cacat seorang saudara pada saudaranya yang lain. Karenanya, dilarang pula dalam segala bentuk yang lain. Menirukan cara berjalan seseorang yang cacat juga merupakan bentuk lain dari ghibah karena menunjukkan cacatnya….
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mendengarkan ghibah menjadi sekutu dalam berghibah.”
Karenanya, ia turut ambil bagian dalam azab atas dosa tersebut kecuali jika secara lisan ia mencela perbuatan gosip, menghentikannya, atau meninggalkan majelis tersebut. Sekalipun tidak berbuat demikian, ia harus menganggapnya buruk dalam pikiran. Jika secara lisan menentang apa yang dikatakan, tapi secara batin setuju, ia seorang munafik. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melihat seorang mukmin direndahkan di hadapannya dan bisa menolongnya, tapi tidak melakukannya, Allah akan menghinakannya di muka umum di Hari Kiamat.”
Rasulullah saw juga bersabda, “Barangsiapa melindungi kehormatan saudaranya yang tidak berada di tempat, Allah berhak melindungi kehormatannya di Hari Kiamat.”
Rasulullah saw juga bersabda, “Barangsiapa melindungi kehormatan saudaranya yang sedang tidak berada di tempat, Allah berhak membebaskannya dari api neraka.”
Motivasi Mengghibah
Ada beberapa motivasi untuk melakukan ghibah, antara lain:
- Karena amarah, kecemburuan, atau dendam.
- Bermaksud mengolok-olok orang lain.
- Mencari kemuliaan.
- Menisbatkan perbuatan buruk pada orang lain.
- Menekan sesama.
- Mengetahui bahwa seseorang akan memberitahu orang lain tentang cacat orang yang dibicarakan itu.
- Karena terheran-heran dengan betapa jahatnya perbuatan yang dilakukan orang lain.
Bagaimana Menyembuhkan Kebiasaan Buruk Mengghibah?
Salah satu cara menghilangkan kebiasaan buruk ghibah adalah mendidik orang tersebut akan konsekuensi buruknya di dunia dan akhirat. Penting juga untuk menghilangkan motivasi batin untuk mengghibah. Perlu diingat bahwa orang itu akan mendapat murka Allah Swt. Perlu disadarkan pula bahwa ghibah tidak membantu membodohi diri seseorang. Dalam kasus ghibah yang dilakukan sebagai tekanan pada sesama, yang paling baik (dilakukan) adalah menyadari bahwa ridha Allah lebih penting dari kesenangan sesama manusia.
Setiap orang juga harus menyadari bahwa bergosip dengan motivasi lainnya, seperti simpati dan semacamnya, dengan sendirinya merupakan pelanggaran atas ketentuan llahi dan tidak dianggap sebagal tindakan bermotif religius
Risalah al-Huquq