Ikuti Kami Di Medsos

Kajian Islam

Ayatullah Baqir Sadr: Umur Imam Mahdi Menurut Logika Ilmiah [1/2]

Mungkinkah seseorang hidup selama berabad-abad sebagaimana yang diasumsikan dalam sosok tokoh yang dinantikan untuk mengubah dunia dan kini umurnya mencapai lebih dari 1140 tahun, yaitu sekitar empat belas kali umur manusia biasa yang mencapai tingkat alami dari masa kanak-kanak menuju masa tua?

Kalimat imkan “mungkin” (posibilitas) di sini mempunyai tiga arti: al-imkan aI-amali (posibilitas praktis), al-imkan al-ilmi (posibilitas teoretis), al-imkan al-manthiqi al-falsafi (posibilitas logis atau filosofis). Yang saya maksud dengan imkan amali (posibilitas praktis) adalah sesuatu yang mungkin  bagi saya atau bagi Anda atau bagi manusia lainnya untuk merealisasikannya sekarang ini. Maka, perjalanan melewati samudra atau sampai ke dasar laut dan naik ke bulan merupakan hal yang mungkin pelaksanaannya sekarang ini. Dan seseorang melakukan hal tersebut sekarang ini dengan berbagai cara.

Sedangkan yang dimaksud imkan ilmi (posibilitas teoritis) adalah sesuatu yang tidak mungkin secara praktis, bagi saya atau Anda untuk melakukannya secara aktual dengan alat-alat canggih dan kontemporer. Namun ilmu dan pandangan-pandangan yang bergerak maju, tidak menolak kemungkinan terjadinya semua itu sesuai kondisi-kondisi dan sarana-sarana tertentu. Karena itulah, naiknya manusia ke planet Venus tidak ditolak oleh sains. Bahkan teori-teori sains dewasa ini mengindikasikan kemungkinan tersebut walaupun secara riil naik ke planet Venus tidak mudah bagi kita. Karena perbedaan antara naik ke Venus dan naik ke bulan hanyalah tingkat atau derajatnya. Naik ke Venus hanya mencerminkan penaklukan akan kesulitan-kesulitan lainnya yang muncul karena jarak Venus lebih jauh dari bulan. Maka naik ke Venus secara saintifik tidaklah mustahil walaupun belum dilakukan secara aktual sekarang.

Tak syak lagi bahwa panjangnya usia manusia beribu-ribu tahun secara logika adalah mungkin. Sebab menurut perspektif akal hal itu tidaklah mustahil.  Tidak ada kontradiksi dalam asumsi semacam ini, karena arti dari sebuah kehidupan tidak mengharuskan kematian yang cepat.

Demikian juga jelas bahwa umur yang panjang tidak mungkin secara imkan amali, berbeda dengan menciptakan fasilitas-fasilitas praktis untuk turun ke dasar lautan atau naik ke bulan. Karena sains dengan segala fasilitas yang dimilikinya dewasa ini untuk melakukan eksperimen tetap tidak mampu memanjangkan usia manusia beratus-ratus tahun lebih lama. Karena itu, kita dapati mereka yang cinta dengan kehidupan ini dan memakai semua fasilitas ilmiah untuk hidup lebih lama tetap hanya berumur seperti manusia biasa.

Namun dalam imkan ilmi (posibilitas teoritis), secara ilmiah hal tersebut tidak mustahil. Masalah apakah manusia dapat berumur panjang atau tidak, sebenarnya berkaitan dengan apa arti dari fenomena ketuaan dan kerentaan dalam ilmu fisiologi. Apakah fenomena ini merupakan suatu  hukum alam yang mengharuskan jaringan-jaringan tubuh manusia dan sel-selnya–setelah mencapai  puncak perkembangannya–untuk mengendur secara berangsur-angsur dan menjadi lemah untuk selanjutnya berhenti melakukan aktivitasnya?

Jika demikian, berarti kendati seluruh jaringan dan sel yang ada dalam tubuh manusia selamat dari faktor-faktor luar yang mempengaruhinya, ia tetap akan mengalami hukum dan ketentuan alam tersebut.  Ataukah melemahnya aktivitas sel-sel dan jaringan yang ada di tubuh manusia adalah akibat dari benturan faktor di luar tubuh seperti bakteri dan racun yang merasuk ke dalam tubuh lewat makanan?

Ayatullah Baqir Sadr, Imam Mahdi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *