Akidah
Balasan Akhirat: Spiritual dan Material
Mazhab Syiah meyakini bahwa pembalasan di hari kiamat mencakup dua sisi, material dan spiritual. Karena kebangkitan mengandung sisi material dan spiritual. Ada pun yang tertera di dalam al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang surga, bahwa sungai-sungai mengalir di bawahnya:
Allah telah menyediakan surga untuk mereka yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. at-Taubah :89)
Makanan yang tak putus-putus dan keteduhan yang terus menerus,
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang taqwa (ialah surga) yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, makanannya abadi (tak habis-habisnya) begitupun naungannya. Itulah kesudahan orang-orang yang bertaqwa sedang kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (QS. ar-Ra’d: 35)
Bidadari-Bidadari (pasangan-pasangan) yang suci bagi orang-orang yang beriman,
Katakanlah, “Apakah kamu ingin aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikilan itu?” Yaitu untuk orang-orang yang bertaqwa pada sisi Tuhan mereka ada surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka itu kekal di dalamnya, dan ada pasangan-pasangan yang suci serta keridhaan dari Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran: 15)
Dan tentang neraka, “Jilatan apinya sangat menyakitkan.” Semua itu menunjukkan dimensi material pembalasan di hari akhir. Akan tetapi yang lebih penting dari pada itu semua ialah balasan spiritual, yang tercermin dalam pancaran cahaya ma’rifat Ilahi, kedekatan rohani pada al-Khaliq, dan penampakan keindahan dan keagungan-Nya, tajaliyah al-jamal wa al-jahl, suatu kenikmatan yang tiada tara, yang tidak dapat dilukiskan oleh kata-kata maupun pena.
Di beberapa ayat al-Quran, setelah menyebutkan tentang sejumlah kenikmatan material surga, al-Quran mengungkapkan bahwa:
Ridha Allah lebih besar dan bahwa itulah keuntungan yang agung. (QS. at-Taubah: 72).
Ya, memang tiada kenikmatan yang lebih besar dari pada mendapatkan diri bahwa Allah ridha kepadanya. Dalam hadis qudsi dari Imam Ali Ibn Husain as disebutkan bahwa Allah Swt berfirman:
Ridha-Ku dan cinta-Ku kepadamu lebih baik dan lebih besar dari apa yang kamu miliki sekarang. (Tafsir al-Mizan / QS. at-Taubah: 72)
Sungguh, tidak ada yang lebih nikmat dari pada diseru oleh Allah Swt: Wahai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke sorga-Ku. (QS. al-Fajr: 27-30).
Nashir Makarim Syirazi, Konsep Aqidah Syiah Imamiyah