Ikuti Kami Di Medsos

Kajian Islam

Agama, Tuntutan Sifat Allah

Allah Swt telah menetapkan sesuai tuntutan sifat rubûbiyah-Nya, agama bagi umat manusia guna mengatur kehidupan mereka, membahagiakan dan mengantarkan mereka ke tingkat kesempurnaan insani, dan menunjukkan jalan yang dapat dicapainya dengan perantara para nabi-Nya. Dia menamakan agama itu, Islam

Allah Swt berfirman: Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam [penyerahan diri]. (QS. Ali Imran: 19)

Sebagaimana Dia juga telah menetapkan untuk seluruh makhluk-Nya aturan  yang sesuai dengan fitrah mereka. Dan Dia mengantarkan mereka ke tingkat kesempurnaan dalam wujudnya, dan memberikan petunjuk kepada mereka untuk berjalan sesuai tuntutan aturan-aturan tersebut, baik melalui ilham maupun pengaturan Ilahi.

Allah swt. Berfirman : Sucikanlah nama Tuhamu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan [ciptaan-Nya]. Dan yang menentukan kadar masing-masing dan memberi petunjuk. Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan. Lalu dijadikan-Nya rerumputan itu kering kehitam-hitaman. (QS: al-A’la  87: 1-5)

Tuhan kami ialah [Tuhan] yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, lalu memberinya petunjuk. (QS. Thaha: 50)

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit ….” (QS. an-Nahl: 68)

Dan [diciptakan-Nya pula] matahari, bulan, dan bintang-bintang [masing-masing] tunduk kepada perintah-Nya…. (QS. al-A‘raf: 54)

Seolah sudah menjadi kelaziman manusia di saat seorang rasul Allah di suatu umat meninggal dunia, maka orang-orang yang memiliki kekuatan harta dan kekuasaan akan mengubah seluruh syariat nabi yang tidak sejalan dengan hawa nafsu mereka. Minimal, mereka akan menyembunyikannya. Kemudian, mereka akan menisbahkan syariat yang telah mereka ubah itu kepada Allah dan rasul-Nya.

Allah Swt berfirman: Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutarkan lidahnya [saat mereka membaca] al-Kitab supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari al-Kitab, padahal ia bukan dari al-Kitab; dan mereka mengatakan, “Ia [yang dibaca itu berasal] dari sisi Allah,” padahal ia bukan dari sisi Allah, dan mereka berkata dusta terhadap Allah, sedangkan mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 78)

Apakah kalian masih mengharapkan supaya mereka beriman kepada (agama) kalian padahal segolongan dari mereka telah mendengar firman Allah lalu setelah memahaminya mereka mengubahnya sedangkan mereka mengetahui? (QS. al-Baqarah: 75)

Sayyid Murtadha Askarî, Syiah dan Ahli Sunnah

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *