Berita
Maksud Kautsar Dalam Alquran Adalah Fathimah Az-Zahra as
“Orang Arab menganggap bahwa hanya anak laki-laki yang bisa melanjutkan nasab sedangkan perempuan tidak bisa melanjutkannya. Mereka berpikir ketika Rasulullah saw tidak memiliki anak laki-laki yang hidup maka nasabnya akan terputus dan begitupun agamanya. Namun Allah menurunkan kautsar kepada Nabi saw,” tutur Ayatullah ‘Abdus dalam acara peringatan hari lahir Sayidah Fathimah as, di Shabestan Imam Khomeini, Haram Sayidah Maksumah, Qum, Selasa (29/3).
Setelah itu, Ayatullah ‘Abdus melanjutkan pembahasan sembari menyebutkan pandangan mufasir masyhur Ahlusunah yakni Fakhruddin al-Razi, terkait maksud kautsar dalam surah 108 yang tak lain adalah wujud dari Sayidah Fathimah as.
“Maksud dari kautsar di sini adalah wujud Sayidah Fathimah as. Fakhruddin al-Razi mengatakan dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Kabir, ada 15 makna terkait kautsar dan makna yang ketiga adalah anak-anak Nabi yakni wujud Sayidah Fathimah az-Zahra as.”
“Selain itu juga kita menyaksikan bahwa musuh-musuh Nabi saw membunuh keturunan az-Zahra karena ingin memutuskan rantai keturunan Nabi. Namun sekarang yang kita lihat malah sebaliknya, keturunan Bani Umayahlah yang sirna ditelan zaman,” tegasnya.
“Nabi saw dengan satu anak yang umurnya juga sangat terbatas yakni hanya 18 tahun, namun keturunannya penuh dengan berkah,” imbuhnya.
Menutup pembicaraan, Ayatullah ‘Abdus menceritakan bagaimana Nabi saw menjalani karantina (menjauh) dari Sayidah Khadijah selama 40 hari sebelum masa kehamilan Khadijah.
“Masa karantina Nabi saw dari Sayidah Khadijah itu selama 40 hari. Meski Nabi saw begitu mencintai Khadijah tapi beliau harus berpisah saat itu. Kenapa? Walaupun kita tahu bahwa Nabi saw adalah pribadi suci yang tidak mungkin berdosa. Dalam hal ini Nabi saw sendiri menjawab bahwa makanan duniawi berpengaruh pada tubuh beliau dan Tuhan hendak menghilangkan pengaruh itu. Menurut Nabi, selama 40 hari ketika berpisah dengan Khadijah itulah beliau memakan hidangan surga. Ini semua hanya untuk memindahkan nutfah Fathimah ke dalam rahim Khadijah. Begitu kata Nabi.” (Sutia/Yudhi)