Berita
Keagungan Pawai Arbain Menurut Ayatullah Sayyid Ali Khamenei
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam acara penghormatan dan apresiasi atas keramahan para pemilik moukib (posko layanan) Irak dan para pelayan pawai Arbain pada pertengahan september 2019 lalu, menyebut pawai Arbain sebagai fenomena luar biasa, dan mendunia, serta membuka kesempatan memperluas pengetahuan tentang Imam Husein dan membentuk peradaban baru Islam.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan hakikat ini bahwa gerakan dan pertemuan agung yang dilakukan setiap tahun bertepatan dengan Arbain di Irak, khususnya di jalur Najaf-Karbala, kini mengambil dimensi internasional. Rahbar mengatakan, “Logika Imam Husein adalah membela kebenaran dan tegar menghadapi kezaliman, kesesatan dan arogansi. Kaum muda di dunia dan bangsa-bangsa yang tidak memihak, hari ini haus dan membutuhkan logika ini. Gerakan agung pawai Arbain dapat memperkenalkan pengetahuan dan logika Husein kepada dunia.”
Baca Longmarch Arbain, Perjalanan Cinta Terbesar di Dunia
Kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam tentang pentingnya dan pesan universal pawai akbar Arbain didasarkan pada fakta yang tak terbantahkan. Beliau melihat kehadiran jutaan peziarah Karbala pada acara Arbain sebagai tanda kebangkitan umat Islam melawan konspirasi memecah belah dari para musuh, yang mewakili kemenangan terakhir gerakan Husein menghadapi front kufur dan arogan.
Ayatullah Khamenei menggambarkan pawai akbar ini sebagai manifestasi dari pendidihan darah Imam Husein dan manifestasi pesan Asyura setelah 1.400 tahun. Beliau mengingatkan, “Imam Husein tidak terbatas pada Syiah saja, tapi milik semua mazhab-mazhab Islam, lebih umum dari Syiah dan Sunni, bahkan milik umat manusia. Karena itulah sebabnya kami melihat non-Muslim hadir dalam pawai Arbain.”
Dalam gerakan besar ini, perpaduan agama, budaya dan sejarah kedua negara; Iran dan Irak, memiliki dampak yang signifikan. Setiap tahun, jutaan peziarah Iran dalam pawai akbar Arbain dilepas dengan keramahtamahan rakyat Irak. Ini tanda empati di antara kedua bangsa muslim. Itulah sebabnya Pemimpin Besar Revolusi Islam menggambarkan kedua negara, Iran dan Irak, sebagai dua negara yang hati dan jiwanya saling berhubungan.
Baca Arbain dan Distorsi Media Mainstream
Rahbar mengatakan, “Musuh melakukan banyak upaya untuk memecah belah kedua bangsa ini, namun berkat bantuan Allah Swt, mereka gagal dan ke depan pun akan gagal, karena faktor pemersatu rakyat Iran dan Irak adalah keimanan pada Allah Swt dan kecintaan pada Ahlulbait dan Imam Husein as.”
Jelas, Barat gagal memahami dan menganalisa fenomena luar biasa ini. Mereka telah menjadi “konspirator bisu” selama beberapa tahun dalam menanggapi gerakan besar Arbain, seperti yang telah dinyatakan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam, tetapi sekarang mereka terpaksa menghadapi gerakan besar ini sebagai satu kenyataan yang bersumber dari falsafah dan pesan Asyura. Penekanan Rahbar tentang perlunya upaya berkelanjutan untuk memperkaya spiritual dan budaya pawai akbar Arbain menyinggung poin ini dan menyoroti pentingnya acara agung dan berwibawa pawai akbar Arbain dari perspektif global.
Rahbar mengundang para cendekiawan dan budayawan untuk menyusun program bagi gerakan besar ini. Menurutnya, “Pawai Arbain dapat menjadi realisasi tujuan akhir umat Islam, “pembentukan peradaban Islam yang hebat dan modern” dan karenanya harus ada ikatan yang lebih kuat antara umat Islam, baik Syiah dan Sunni serta bangsa-bangsa dan berbagai etnis.
Tidak diragukan lagi, gerakan unik pawai Arbain memiliki nilai-nilai spiritual dan penuh dengan keimanan akan kebangkitan dan gerakan historis Asyura, dimana tidak ada faktor lain yang mampu membangun kebesaran seperti itu. Arbain sebenarnya adalah media untuk menyebarkan pesan Asyura. Oleh karena itu, pawai akbar Arbain akan menjadi lebih global.
Ayatullah Khamenei menambahkan, jika kapasitas besar bangsa-bangsa Muslim di Asia Barat dan Afrika Utara kita gabungkan, dan menunjukkan aksi nyatanya, maka makna hakiki kemuliaan Ilahi dan peradaban besar Islam akan tampak jelas bagi dunia. (PT)