Internasional
Rezim AS dan UE Ancaman Utama Perdamaian Dunia
Rezim AS dan UE Ancaman Utama Perdamaian Dunia
Menurut sebuah artikel yang ditulis Abbey Makoe untuk IOL, surat kabar Afrika Selatan, ribuan nyawa telah hilang akibat bencana gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki. Sementara bantuan kemanusiaan ke Turki “relatif lancar”, Makoe melaporkan, bahwa di Suriah, sanksi sepihak rezim AS “merupakan upaya yang membuat frustrasi untuk mengangkut bantuan ke Suriah.”
Perlu dicatat bahwa Turki bukan hanya anggota NATO namun juga kekuatan militer terbesar kedua dalam organisasi tersebut.
Suriah yang dilanda perang tercekik oleh sanksi sepihak kata
Penulis Afrika Selatan itu. Lalu ia menjelaskan bahwa Suriah telah sangat menderita akibat terorisasi Barat cs selama 12 tahun sebelum gempa dahsyat itu. Selama itu, rezim AS menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Suriah demi mendukung “berbagai kelompok teroris yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Assad,” sebagaimana diakui rezim AS.
Baca juga : Warga Amerika Serikat Berunjuk Rasa, Sebut Rezimnya “Mesin Perang”
Sanksi ini telah menghambat bantuan kepada rakyat dan bangsa Suriah membuat siapa pun terjebak di bawah reruntuhan untuk menghadapi nasibnya sendiri karena tim SAR Suriah mengalami hambatan besar di semua tingkatan. Ini ditambah ancaman teroris bersenjata bayaran Turki terhadap konvoi bantuan yang berusdaha memasuki wilayah terdampak gempa seperti Idlib.
Surat kabar itu juga menyoroti bahwa White Helmets, yang merupakan “pemberontak bayaran Barat untuk menggulingkan pemerintah Suriah,” juga secara langsung “didukung oleh tentara kolonial AS di lapangan.”
Pada dicatat bahwa sekitar “1000 tentara AS terus beroperasi di daerah yang dikuasai Kurdi di timur laut negara yang kaya minyak itu.” Tentara AS beroperasi di “daerah perbatasan selatan Suriah”, bekerjasama dengan “faksi pemberontak Arab yang mereka sponsori.”
Baca juga : Damaskus: Sanksi Ilegal AS Cegah Bantuan ke Suriah Pasca Gempa Dahsyat
Menurut artikel itu, tragedi di Suriah telah mengungkap “kebijakan luar negeri AS yang keras kepala” dan mengekspos kemanusiaannya yang ‘kerap dipamerkan’ sebagai sebuah penyesatan.”
Penulis Afrika Selatan mengajukan beberapa pertanyaan dalam upayanya untuk membuktikan klaimnya di atas, “Apakah Washington benar-benar tidak menyadari tragedi kemanusiaan yang saat ini terjadi di Suriah di mana pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah perlu diselamatkan di bawah ribuan reruntuhan bangunan? Di mana hati Washington, jika mereka punya?”
Makoe juga meminta masyarakat internasional untuk “secara terang-terangan mengabaikan sanksi sepihak Amerika di Suriah dan bergegas membantu sesama manusia,” seraya menambahkan, “Bagaimanapun, sanksi AS bukanlah sanksi PBB terhadap Suriah.”
Penulis berargumen bahwa “AS dan UE adalah ancaman besar bagi perdamaian dunia ” dan menjelaskan bahwa “‘tatanan dunia berbasis aturan mereka adalah taktik untuk melemahkan PBB dan mayoritas negara anggotanya.” Pada catatan ini, Makoe memperingatkan bahwa “jika tidak berhati-hati, PBB akan mati”.
Baca juga : Rezim Barat Bantu Turki, Abaikan Suriah