Artikel
#Imamah: Rahasia Keghaiban al-Mahdi Afs
sebelumnya #Imamah: Alquran dan Kegaiban
Kegaiban Imam Mahdi adalah bagian dari rahasia llahiah yang mungkin tidak ketahui hakikatnya secara persis. Kegaiban-kegaiban yang bersifat temporal para pemimpin suci dari khalayak juga pernah terjadi pada umat-umat terdahulu. NabiMusa bin Imran as misalnya pernah gaib dari umatnya dan menyendiri di Miqat selama 40 hari. Begitu pula Nabi Isa as yang tersembunyi dari pandangan umatnyya dengan izin Allah sehingga musuh tidak dapat membunuhnya [QS. an-Nisa: 158] serta Nabi Yunus as yang pernah gaib beberapa lama dari kaumnya. [QS. al-Shaffat: 140]
Pada prinsipnya, ketika suatu keyakinan sudah ditetapkan secara solid dalam nash atau riwayat yang mutawatir namun umat gagal menjangkau dan mengetahui rahasia dan hikmah di baliknya maka umat tidak boleh serta merta meragukan dan mengingkarinya. Kaidah ini berlaku pada keyakinan tentang kegaiban Imam Mahdi as. Hanya saja, hingga batas tertentu umat masih dapat mengetahui rahasia kegaiban Imam Mahdi afs.
Allah Swt menjadikan Imam Mahdi afs sebagai hujah terakhir untuk merealisasikan cita-cita besar kemanusiaan sejati, yaitu tegaknya keadilan dan berkibarnya bendera tauhid di seluruh penjuru dunia. Agar bisa menjadi kenyataan, cita-cita besar ini memerlukan kesiapan rohani, akal dan pengetahuan yang cukup dari umat agar mereka benar-benar siap menerima kedatangan sang pemimpin suci tersebut. Seandainya beliau muncul dalam kondisi yang belum kondusif sedemikian rupa maka sangat mungkin beliau akan bernasib seperti para hujah lain sebelumnya, yaitu wafat sebelum sempat menuntaskan misinya. Hikmah ini juga disebutkan dalam berbagai riwayat. Imam Muhammad Baqir as berkata: “Ada kegaiban bagi al-Qaim sebelum kemunculannya.” Perawi lantas bertanya tentang hikmah kegaiban itu, dan Imam Baqir pun menjawab: “Supaya tidak terbunuh.” [Syekh ash-Shaduq, Kamaluddin wa Tamamun Ni’mah, Bab 14, Hadis 8 den 9]
Di samping itu, beberapa riwayat juga menyebutkan perihal ujian dari Allah dengan pengertian bahwa di masa kegaiban Imam Mahdi af, umat diuji oleh Allah guna dilihat sejauh mana keteguhan iman dan keyakinan mereka. [Muhammad Baqir al-Majlisi, BiharulAnwar, 52/102]
Panjang Usia lmam Mahdi
Imam Muhammad (al-Mahdi af) lahir ke dunia pada tahun 255 H. Dengan demikian, usia beliau sekarang mencapai lebih dari 14 abad. Panjangnya usia ini tentu bukan sesuatu yang mustahil atau pelik untuk dimengerti jika dikaitkan dengan kemahakuasaan Allah Swt. Eksistensi dan kebertahanan hidup setiap makhluk tak lain bergantung pada kehendak-Nya. Karena itu, terlampau remeh dan mudah bagi Allah untuk sekadar memanjangkan usia sang Imam Zaman, dan kehendak demikian juga pernah terjadi pada umat-umat terdahulu.
Alquran, misalnya, menyebutkan bahwa masa risalah Nabi Nuh as mencapai 950 tahun [QS. al-Ankabut: 14]. Tentang Nabi Yunus as pun Alquran menyebutkan “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”. [QS. al-Shafat: 143-144]
Ayat ini menunjukkan bahwa hidup dan panjangnya usia manusia hingga hari kiamat bukanlah sesuatu yang mustahil. Di samping itu, para ilmuwan juga berkeyakinan bahwa usia manusia bisa jauh lebih panjang dari usia normal asalkan dia dapat menghindari faktor-faktor seperti malnutrisi, depresi dan lain sebagainya. Alhasil, panjangnya usia Imam Mahdi afs bukan sesuatu yang mustahil dalam tinjauan Alquran maupun sains.
Bersambung…