Berita
Bantuan Lebaran Untuk Pengungsi Muslim Syiah Sampang
Terhitung sudah empat kali Ramadhan para pengungsi Muslim Syiah Sampang dipaksa tinggal di Rusun Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, dan terpaksa menjalani waktu ibadah puasa mereka di pengungsian. Kondisi mereka yang tak menentu ini melahirkan keprihatinan mendalam sejumlah kalangan, terutama terkait nasib mereka menjelang Lebaran yang sepekan lagi, lagi-lagi akan mereka lalui di pengungsian, jauh dari kampung halaman sendiri.
Untuk itu, Ahmad Hidayat selaku Sekjen Ahlul Bait Indonesia (ABI), Rabu (29/6) lalu, menyerahkan bantuan berupa santunan bagi para pengungsi untuk merayakan Hari Raya Idulfitri. Santunan tersebut hasil donasi sejumlah pihak dari seluruh wilayah Indonesia, yang hingga saat ini tetap peduli pada nasib dan kondisi memprihatinkan para pengungsi.
“Ini menunjukkan simpati masyarakat pada kondisi kita disini,” terang Tajul Muluk, saat memberikan sambutan sebelum dimulainya pembagian santuan. Hal ini menurutnya juga membuktikan bahwa perhatian dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kondisi yang tengah mereka hadapi masih sama seperti sebelumnya.
Tajul juga mengucapkan rasa syukur atas perhatian masyarakat terhadap kondisi mereka yang hingga saat ini masih terus berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai warganegara Indonesia.
“Alhamdulillah, kami tentu sangat bersyukur karena masih banyak pihak yang memberikan perhatian kepada kami dan memikirkan kondisi para pengugsi,” kata Tajul. “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasinya untuk kami,” tambahnya.
Selanjutnya, perwakilan Kepala Keluarga (KK) dipanggil satu persatu untuk menerima penyaluran donasi tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang kemudian diakhiri dengan buka bersama.
Tetap adanya donasi yang diberikan oleh banyak kalangan bagi Muslim Syiah Sampang menjelang Lebaran merupakan bukti bahwa hati masyarakat Indonesia tidaklah mati.
Di sisi lain, hal ini dapat juga diartikan bahwa selama empat tahun terakhir, dukungan masyarakat agar pengungsi Muslim Syiah Sampang mendapatkan hak-hak dasar mereka sebagai warganegara, tak henti-hentinya terus mengalir. (Lutfi/Yudhi)