Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Hikmah Covid-19, Saatnya Manusia Perbaiki Diri

Pandemi Covid-19 hingga kini masih terus berlangsung, bahkan kurva kasus infeksi di banyak negara hari ini grafiknya terus naik. Mengacu data Worldometers dengan pemutakhiran data terakhir Senin (13/7/2020), total kasus infeksi yang terjadi hingga saat ini mencapai 13.224.909 kasus di 215 negara dunia. Dari angka itu, sebanyak 574.903 orang meninggal dunia, sementara 7.689.296 orang sembuh.

Ayatullah al-Uzhma Sayyid Muhammad Taqi Mudarresi seorang ulama marja taklid yang bermukim di Najaf menyatakan prihatin dengan menyebarnya wabah virus Corona yang sampai saat ini kasus penyebarannya terus meningkat. Beliau mengatakan, “Metode pencegahan sebagaimana yang dianjurkan otoritas kesehatan seperti menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan mengenakan masker, harus telah menjadi perilaku hidup baru bagi masyarakat.”

Baca juga Memasuki Fase New Normal dan Protokol Penerapannya

Ulama yang telah menuliskan lebih dari 400 buku ini menambahkan menyatakan bahwa hikmah dibalik ujian dan kesulitan di masa pandemi ini adalah panggilan dan ajakan untuk kembali kepada Allah Swt. “Ketika manusia mengalami kesulitan yang tidak bisa diselesaikan karena kelemahan dan keterbatasan yang ada padanya, maka tidak ada jalan lain selain bertawakal dan memasrahkan diri kepada-Nya. Yang bisa dilakukan masing-masing, adalah mengintropeksi dan memperbaiki diri. Kehidupan dunia saat ini butuh perbaikan secara radikal, termasuk dalam budaya dan kebiasaan.”

“Jika kita tidak memperbaiki diri dan mengubah semua kebiasaan buruk, bisa jadi wabah ini terus berlanjut. Jadi untuk mencegah penyebaran dan meminimalisir efek dari penyebaran wabah ini, semua berkewajiban untuk mengikuti arahan otoritas kesehatan, sampai situasi disebut telah normal kembali.” Tambahnya.

“Pandemi ini mengingatkan kita bahwa betapa syariat dan ajaran kebersihan dalam Islam sangat mampu menghindarkan kita dari kemungkinan terjangkiti penyakit mematikan. Seperti misalnya yang dijelaskan dalam hukum thaharah (bersuci), bagaimana kita mempelajari macam-macam najis, makanan dan minuman yang boleh dan tidak boleh, serta bagaimana kita berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain,” jelasnya.

Ayatullah al-Uzhma Sayyid Muhammad Taqi Mudarresi adalah ulama senior Mazhab Ahlulbait terkemuka di Irak. Beliau adalah pemimpin agama pertama di Irak (dengan Grand Ayatullah al-Sistani mengikuti tidak lama setelah itu) mengeluarkan seruan kepada rakyat Irak untuk turun memerangi  ISIS yang kala itu pada 2014 menyerang negara tersebut. Pasca lengsernya Saddam Hussein, ulama karismatik berusia 75 tahun ini pernah ditangkap bersama rombongannya sekembalinya dari Iran oleh personil militer AS. [abna/kompas/wiki]

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *