Khutbah
Kembali pada Allah
Kembali pada Allah
Berbagai musibah yang menimpa kita menjadi sebab kita kembali kepada Allah Swt. Salah satu faedahnya ialah agar kita terdorong untuk berdoa kepada Allah Swt. Dalam riwayat disebutkan bahwa untuk mengetahui apakah musibah akan sirna (baik itu musibah umum seperti wabah, atau khusus seperti kefakiran dan penyakit), atau langgeng, maka pandanglah dirimu.
Disebutkan dalam riwayat lain, dalam kitab Uddatu ad-Da’i, hal. 36, bahwa pada hari kiamat dua orang laki-laki datang dengan amal yang sama namun derajat sala satunya lebih tinggi daripada yang lain. Ketika ditanyakaan tentang sebab perbedaan derajat keduanya, dijawab, “Sesungguhnya orang yang (lebih tinggi derajatnya) itu sering memohon hajatnya kepada Kami dan banyak berdoa.”
Baca juga : Masalah Bangsa Palestina Sangat Penting!
Makna doa adalah meminta belas kasih. Janganlah berdoa seakan-akan kamu memerintahkan sesuatu. Hendaklah berdoa dengan tulus, berlindung dan merendahkan diri. Sebagian orang, apabila permohonan hajatnya tidak dikabulkan, akan marah kepada Allah Swt dan melupakan semua anugerah yang telah dikaruniakan kepadanya.
Seseorang yang hajatnya dikabulkan setelah berdoa, ia bersyukur. Jika tidak dikabulkan, ia bersabar. Karenanya, antara meminta belas kasih dan tidak punya rasa malu tidaklah sebanding. Imam Muhammad Baqir as berkata, “Sesunggguhnya ketika seseorang mengiba kepada Allah untuk memohon hajatnya, malaikat diseru bahwa hajat orang itu dikabulkan, namun jangan diberikan sekarang, karena Aku suka mendengar rintihan hamba-Ku saat ia berdoa kepada-Ku.”
Hasan Musawa, Meraup Magfirah
Baca juga : Muslimin Harus Menolong dan Menyelamatkan Palestina