Ikuti Kami Di Medsos

Doa-Doa

Peran dan Syarat Terkabulnya Doa

Agar manusia menjadi dekat dengan Allah Swt, meraih ketenteraman spiritual, memperoleh nilai-nilai etika, menjauhi dosa-dosa, membersihkan gangguan-gangguan mental, menghindari godaan-godaan setan, menguatkan intelijensia dan kekuatan-kekuatan kognitifnya, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan mentalnya, dia perlu beribadah kepada Allah. Karena alasan inilah, bagian utama dari program-program pendidikan seorang nabi pada umumnya dan program Rasulullah saw pada khususnya adalah mengajarkan manusia untuk memanjatkan doa-doa.

Namun dalam dunia sekarang ini lebih dari 90% manusia menderita beberapa jenis gangguan saraf dan mental. Setiap hari kita menyaksikan jutaan kasus kejahatan di dunia. Banyak manusia, karena kesedihan-kesedihan dan kegelisahan-kegelisahan dan karena kebimbangan-kebimbangan mereka, memilih mengonsumsi narkotika, obat-obatan terlarang, obat-obat penenang, alkohol dan film-film porno. Sebagian besar mereka, menjelang bagian pertengahan kehidupan, mengorbankan pendidikan mereka, pekerjaan-pekerjaan dan keluarga-keluarga mereka untuk melakukan bunuh diri atau menjalani kehidupan parasit.

Tampaknya seolah-olah prediksi Alexis Carrel telah menjadi kenyataan ketika ia berkata, “Inilah harga yang kita bayar untuk civilisasi industri dan untuk perubahan-perubahan hidup kita terima.” Pada waktu seperti itu, kita bahkan lebih membutuhkan doa dan permohonan. Dale Carnegie menyajikan statistik berikut untuk masyarakat Amerika, “Di Amerika Serikat, pada umumnya, setiap 35 menit satu orang melakukan bunuh diri dan setiap dua menit satu orang menjadi gila.”

Baca juga Mengapa Doa Tak Dikabulkan?

Dale Carnegie selanjutnya menambahkan, “Jika manusia mencari  kedamaian yang terkandung dalam doa religi, maka sebagian besar dari kasus-kasus bunuh diri dan penyakit-penyakit kejiwaan ini dapat dihindari.”

Di tempat lain Alexis Carrel berkata, “Kekuatan terbesar yang dapat dihasilkan manusia adalah melalui doa dan ibadah. Kekuatan seperti itu berperan seperti gravitasi yang eksistensinya adalah riil dan dapat disentuh. Dalam kehidupan medis kita, kita menemukan pasien-pasien yang tidak dirawat melalui pengobatan-pengobatan tapi mereka disembuhkan melalui doa dan ibadah. Rahasia di balik ini adalah fakta bahwa manusia menggunakan kemampuan dan kekuatannya yang sangat sedikit dan memperluasnya menjadi kekuatan yang sangat besar.

Ketika kita sedang beribadah atau memanjatkan doa, kita seclang menghubungkan diri kita dengan kekuatan abadi yang menguasai seluruh ciptaan. Kita memohon kepada kekuatan itu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Permohonan seperti itu dapat menghilangkan kesulitan-kesulitan kita dan memperbesar kekuatan kita.”

Karena alasan inilah Rasulullah saw mengenalkan doa sebagai senjata orang beriman, pilar agama, cahaya langit dan bumi. Beliau bersabda, “Doa adalah senjata seorang mukmin, pilar agama, dan cahaya langit dan bumi.”

Imam Ali as menamakan doa sebagai kunci kemenangan dan keselamatan. Dalam Doa Kumail beliau as mengenalkan doa sebagai sarana untuk menguatkan tubuh dan pikiran, sebagai unsur untuk mengabdi kepada Allah dan melayani manusia, dan sebagai sarana untuk perjalanan menuju surga.

Zainal Abidin Qurbani Lahiji, Risalah Sang Imam Ajaran Etika Ali bin Abi Thalib

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *