Akhlak
Al-Quran dan Wasiat Nabi pada Imam Ali
Rasulullah saw berwasiat kepada Imam Ali as, “Ya Ali, bacalah al-Quran di setiap keadaan.”
Diharuskan untuk akrab dengan al-Quran. Diharapkan di tengah komunitas Islami di negara kita terdapat individu masyarakat yang akrab dengan al-Quran, di mana ilmu-ilmu al-Quran tertanam dan hidup di benak mereka.
Menurut saya, gerakan Islami masyarakat akan terjamin. Ini tidak akan terwujud kecuali dengan selalu membaca al-Quran. Baik di perjalanan, bukan dalam perjalanan, di rumah, di luar rumah, kapan pun Anda punya kesempatan, bacalah al-Quran.
Tentunya orang yang hafal al-Quran akan lebih mudah untuknya. Akan tetapi orang-orang seperti kita, maka caranya adalah dengan mewajibkan diri kita untuk membaca al-Quran setiap hari.
Menurut saya, sebaiknya kita mengkhatamkan al-Quran di mulai dari surat pertama hingga akhir, seperti yang dilakukan masyarakat pada umumnya.
Selain itu, mengulangi sebagian surat atau ayat al-Quran secara rutin. Terkadang seseorang lebih menyukai suatu ayat atau surah, maka bacalah berulang kali yang lebih kalian sukai.
Bacalah al-Quran dengan khusuk. Jika seseorang membaca al-Quran tanpa kekhusukan atau membacanya dengan keadaan lalai, mungkin saja akan memberikan dampak yang tidak diinginkan.
Jika kalian membacanya dengan khusuk dan yakin pada firman Allah Swt yang terdapat dalam al-Quran, maka itu artinya Allah Swt sedang berbicara dengan kalian. Saat itu kelezatan al-Quran akan terasa dalam ruh manusia.
Jika kita sudah mengecap lezatnya membaca al-Quran, kita tidak akan meninggalkan waktu untuk membaca al-Quran.
Diriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq as, dalam wasiat Rasulullah saw kepada Imam Ali as, di mana Rasulullah saw bersabda, “Ya Ali, wajibkan dirimu untuk membaca al-Quran.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei (Youtube MaulaTV)