Akhlak
Sulitnya Mendidik Jiwa dan Mendapatkan Akhlak Utama
Sulitnya Mendidik Jiwa dan Mendapatkan Akhlak Utama
Tabiat seseorang, sejak kecil, cenderung pada sumber-sumber kesenangan.
Contohnya ketika bayi, ia berhubungan dengan susu ibunya, lalu dengan hiburan dan permainan, kemudian berkembang pada perkara yang berhubungan dengan harta dan kepemilikan, lalu mengejar cinta diri, kemudian hal itu menguat pada dirinya. Alangkah seringnya kita memperhatikan bagaimana seseorang memuaskan kepentingan dirinya.
Baca juga : Zuhud yang Salah
Allah Swt berfirman: Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-Hasyr: 9)
Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa jiwa manusia semuanya tercampur dengan sifat kikir. Karenanya, apabila hal itu diwaspadai dan dijauhi, niscaya seseorang akan mendapatkan kebahagiaan. Dengan syarat, ia mengejar pendidikan akhlak, walaupun hal itu bertentangan dengan kecenderungan dirinya. Apabila tidak demikian, niscaya tak akan ada penyembuhnya.
Abdul Husain Dastghib, Menuju Kesempurnaan Diri
Baca juga : Etika dan Moral Sangat Penting dalam Islam