Akhlak
Rezeki yang Dapat Memberikan Kebahagiaan
Ahlulbait Indonesia – Rezeki yang memberikan kebahagiaan adalah rezeki yang berkah. Rezeki yang berkah, pertama-tama, akan membawa ketenangan dalam hidup. Jika seseorang mendapatkan rezeki melalui perbuatan mencuri atau merampas hak orang lain, rezeki tersebut tidak akan membawa ketenangan. Sebaliknya, ia akan terus dihantui kegelisahan, takut barang curian itu terbongkar atau hasil rampasan diambil kembali oleh pemiliknya.
Kedua, rezeki yang berkah memberikan rasa cukup dalam diri kita. Rasa cukup di sini tidak selalu identik dengan jumlah yang banyak. Bahkan, rezeki yang melimpah belum tentu mampu menghadirkan rasa cukup. Misalnya, seorang yang secara fisik terlihat sangat kaya, memiliki rumah mewah dan mobil mahal, tetapi masih mendambakan pesawat pribadi, kemungkinan besar tidak merasa cukup. Sebaliknya, seseorang dengan rumah sederhana yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya mungkin sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.
Baca juga : Sayyidah Fathimah Mencontohkan Pendidikan dalam Sikap
Ketiga, rezeki yang berkah tidak menimbulkan kehinaan, tetapi justru menjadikan kita terhormat. Walaupun kekayaan diperoleh dengan cara halal, jika kita kikir terhadap masyarakat, harta itu bisa menjadi sumber kehinaan. Orang yang demikian akan dicemooh, dijauhi, bahkan dikucilkan dari pergaulan masyarakat. Di mata Tuhan pun, orang seperti ini dianggap terhina.
Tentu saja, kita tidak ingin terhina baik di mata Tuhan maupun manusia. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kesabaran dan rasa syukur. Kesabaran membantu kita lebih mawas diri terhadap tingkah laku sehingga terhindar dari kesombongan. Sementara itu, rasa syukur membuat kita bahagia dengan harta yang dimiliki, apa pun jumlahnya, dan menjauhkan kita dari sifat kikir.
Al-Huda, Renungan Jumat Meraih Cinta Ilahi
Baca juga : Jauhilah Permusuhan dan Caci Maki