Akhlak
Perasaan Sudah Introspeksi Diri

Ahlulbait Indonesia – Salah satu perasaan yang sangat memengaruhi sikap dan perbuatan manusia adalah perasaan sudah introspeksi. Ketika seseorang meyakini bahwa ia bertanggung jawab atas setiap perbuatannya baik kecil maupun besar, fisik maupun non-fisik, ia akan menyadari bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi berupa sanksi atau balasan: perbuatan buruk akan mendapatkan azab, sementara perbuatan baik akan mendapatkan pahala.
Perasaan ini, yang menempatkan introspeksi sebagai pusat perhatian, menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan sikap dan perilaku manusia. Meski dalam psikologi modern konsep ini belum secara eksplisit diakui sebagai penentu utama, Islam telah menegaskan pentingnya introspeksi dalam berbagai sumbernya. Islam mengingatkan bahwa setiap manusia akan dihisab di hari kiamat, di mana seluruh amal perbuatannya akan dihitung. Hal ini tercermin dalam ayat-ayat berikut:
Allah Swt befirman: Waspadalah terhadap suatu hari (kiamat) yang padanya kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian, setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi. (QS. al-Baqarah: 281)
Baca juga : Karakter Kedermawanan dan Manfaat
(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakannya dihadirkan, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap seandainya ada jarak yang jauh antara dia dan hari itu. Allah memperingatkan kamu akan (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran: 30)
Penegasan-penegasan ini menunjukkan bahwa perasaan sudah dihisab dan introspeksi diri benar-benar mampu memengaruhi sikap dan perbuatan manusia. Dalam Al-Quran, introspeksi diri dikaitkan langsung dengan perhitungan amal di hari kiamat.
Allah Swt berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Hasyr: 18)
Hassanain
Baca juga : Pendidikan Anak Sayyidah Fathimah