Akhlak
Pentingnya Mengenal “Diri”
Pentingnya Mengenal “Diri”
Merupakan suatu hal yang alami bagi manusia sebagai wujud yang di dalam dirinya terdapat insting cinta-diri, jika berupaya mengenali sesuatu yang disebut ke “diri”annya. Dan pelbagai kesempurnaan yang dimilikinya serta jalan untuk meraihnya. Masalah ini sudah dianggap cukup jelas, sehingga tidak perlu lagi memaparkan dalil-dalil rasional yang pelik dan berbagai bentuk doktrin agama.
Baca juga : Imam Khomeini Tidak Meninggalkan Masjid
Dengan demikian, ketidakpedulian seseorang atas fakta ini serta rangkaian kesibukan yang tak berandil dalam memberikan kontribusi untuk memperoleh kesempurnaan-diri dan kebahagiaan insani merupakan srsuatu yang tidak “alamiah” sekaligus sebentuk “penyimpangan” (dari alur penciptaan Sang Khalik). Semua itu mesti dicarikan terapinya demi menghilangkan sumber “penyakit” (ketidakpedulian) itu serta harus adanya upaya untuk mengenali jalan agar terlepas dari dampak buruknya.
Pada hakikatnya semua jenis perbuatan yang diupayakan manusia, baik dalam tataran keilmuan (teoritis) maupun praktis bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemanfaatan bagi “diri-insani”nya. Karenanya, dapat dikatakan bahwa mengenal jiwa beserta awal, akhir, dan kesempurnaan-kesempurnaan yang mungkin diperolehnya merupakan sebuah mukadimah (sesuatu yang mengawali dan dijadikan landasan) bagi semua diskursus dan wacana yang dikemukakan manusia sepanjang sejarah. Bahkan dapat dikatakan bahwa tanpa mengenali hakikat manusia yang sesungguhnya dan nilai-rill “diri”nya, niscaya akan menjadikan pembahasan dan wacana lainnya menjadi tak bernilai.
M. Taqi Misbah Yazdi, Jagad Diri
Baca juga : Imam Khomeini dan Irfan