Akhlak
Manusia, Makhluk Pencari Kesempurnaan
Manusia, Makhluk Pencari Kesempurnaan
Jika mengamati berbagai motif yang ada dalam jiwa dan kecenderungan-kecenderungannya, kita akan menemukan bahwa kebanyakan motif utama tersebut adalah keinginan meraih kesempurnaan.
Kita tidak akan menemukan seorang pun yang menyukai kekurangan pada dirinya. Manusia senantiasa berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan berbagai cela dan cacat dirinya hingga dapat mencapai kesempurnaan yang diinginkan.
Sebelum menghilangkan segala kekurangannya itu, ia berusaha sedapat mungkin untuk menutupinya dari pandangan orang lain. Apabila motif ini berjalan sesuai dengan nalurinya yang sehat, ia akan meningkatkan kesempurnaannya, baik yang bersifat materi maupun maknawi.
Baca juga : Ber-Inabah (berserah diri) pada Allah
Namun, bila menyimpang dari jalannya yang normal lantaran faktor-faktor dan kondisi tertentu, motif ini justru akan melahirkan berbagai sifat buruk seperti congkak, sombong, riya, dan lain-lain.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa ingin sempurna merupakan faktor yang kuat dalam jiwa setiap manusia. Namun, biasanya, faktor itu terefleksikan dalam sikap nyata yang dapat menarik perhatian. Kalau saja direnungkan sejenak, kita akan dapat mengetahui bahwa sesungguhnya dasar dan sumber berbagai sikap lahiriah itu adalah cinta pada kesempurnaan.
Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Akidah Islam: Pandangan Dunia Ilahi, Menelusuri Doktrin Agama via Akal dan Wahyu
Baca juga : Ia adalah Ali bin Husain