Yang Halal Jadi Haram

Suatu hari, Imam Ali as hendak masuk ke dalam masjid untuk mengerjakan salat. Seketika itu, beliau melihat seorang lelaki sedang berdiri di samping masjid. Lalu Imam Ali as berkata kepadanya, “Tolong jagalah kudaku ini baik-baik.”

Sesaat setelah Imam Ali as memasuki masjid, timbul pikiran jahat di benak orang itu. Ia segera melepaskan pelana kuda Imam Ali as dan membawanya pergi. Setelah mengerjakan salatnya, Imam Ali as keluar dari masjid. Di tangan beliau, sudah disiapkan uang dua dirham untuk diberikan kepada orang itu sebagai upah. Namun Imam Ali as tidak melihatnya. Ternyata orang itu telah mencuri pelana kudanya.

Tak lama kemudian, pelayan Imam Ali as pergi ke pasar. Di sana ia melihat pelana kuda Imam Ali as yang telah dicuri telah dijual seharga dua dirham. Ia pun menebus pelana itu dengan harga yang sama (dua dirham). Setelah itu, ia memberikan pelana tersebut kepada Imam Ali as.

Lalu Imam Ali as berkata, “Alangkah terburu-burunya manusia dan alangkah sedikit kesabarannya. Datang kepadanya rezeki halal tapi ia mengharamkan untuk dirinya sendiri, padahal terburu-buru tidak menambah rezekinya. Sungguh tadinya aku bermaksud memberinya dua dirham yang halal, tapi ia lebih menghendaki yang haram.”

Sayyid Muhammad Syirazi,  Menggali Hikmah Terpendam